RIDHMEDIA - Memasuki 100 hari kerja pemerintahan 209-2024, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin dinilai belum menampakkan pembagian peran yang efektif sejak dilantik pada 20 Oktober 209 lalu.
Demikian analisis yang disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1). Menurut Ade, hal tersebut berbeda saat pemerintahan sebelumnya, yakni di era Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
"Berbeda dengan peranan Wapres JK yang fokus pada masalah ekonomi dan sosial pada periode pertama Jokowi. Wajar jika peranan Wapres Maruf Amin belum terlihat signifikan dan masih banyak pada hal-hal yang bersifat seremonial," jelas Ade.
Atas dasar itu, ia berharap ada pendelegasian peran yang lebih fokus agar kinerja pemerintah makin efektif. Sebab sejatinya, ia menilai sosok Maruf Amin memiliki kapasitas dan kemampuan yang memadai untuk membantu presiden dalam sejumlah sektor, seperti halnya sisi ekonomi dan sosial.
"Bagaimanapun juga, Wapres memiliki legitimasi politik yang sama karena terpilih dalam paket pasangan saat Pilpres kemarin," tandasnya. [rm]