Cegah Virus Corona, Mongolia Tutup Perbatasan dengan China

Ridhmedia
28/01/20, 16:34 WIB


RIDHMEDIA - Mongolia menutup perbatasan negaranya dengan China. Ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona Wuhan.

Sejauh ini, belum ada catatan kasus virus corona di Mongolia, di mana sudah ada 81 orang meninggal dunia di China akibat virus ini. Virus corona juga menyebar ke negara Singapura, Prancis, hingga Amerika Serikat.

"Pejalan kaki dan mobil dilarang melintasi perbatasan Tiongkok," ujar Wakil Perdana Menteri Mongolia Enkhtuvshin Ulziisaikhan seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2020).

Sementara itu, dilansir The Associated Press (AP), pemerintah China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek guna menghindari penyebaran infeksi virus corona. Periode liburan yang awalnya selesai hari Kamis (30/1), diundur menjadi hari Minggu (2/2).

Virus corona baru atau virus corona Wuhan merupakan virus corona yang baru teridentifikasi dan memicu kewaspadaan karena masih banyak hal seputar virus itu yang belum diketahui. Para pakar belum mengetahui seberapa berbahayanya virus ini dan bagaimana virus ini bisa dengan mudah menyebar antarmanusia. Virus corona baru bisa menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus berdampak mematikan bagi penderitanya.

Gejala virus corona baru antara lain demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kebanyakan korban yang tewas akibat virus corona ini merupakan warga yang sudah lanjut usia, yang sebagian besar memiliki penyakit lain sebelumnya.

Hingga kini wabah virus corona telah menewaskan 81 orang di China dan menginfeksi lebih dari 2.700 orang di penjuru negeri itu. Secara khusus, China telah mengisolasi Provinsi Hubei, khususnya kota Wuhan yang diyakini sebagai tempat asal-muasal virus corona yang telah menyebar ke negara-negara lain. Penutupan itu telah membuat kota Wuhan bak kota mati.

Sebagai upaya pengendalian pencegahan wabah virus corona, otoritas China juga memerintahkan pelarangan sementara perdagangan hewan liar. Virus corona diduga tersebar melalui daging hewan liar seperti kelelawar dan ular.(*)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+