RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita mengenai perubahan PT PAL di Surabaya. Saat berkunjung pada 2015 lalu, Jokowi mengatakan kawasan PT PAL seolah tak terurus.
"Saya ingat saya masuk di PT PAL ini di 2015, mohon maaf harus ngomong apa adanya, saya masuk, saya melihat bahwa kelihatan tidak ada manajemennya di pabrik ini, di workshop ini. Mesin-mesin berceceran," kata Jokowi di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020).
Jokowi saat itu langsung memerintahkan menterinya untuk melakukan pembenahan. Kemudian ada suntikan modal sebesar Rp 1,5 triliun kepada PT PAL.
"Saya sangat senang saya masuk ke sini lagi, berarti 4 tahun setelah itu, kelihatan sekali ada sebuah perubahan manajemen," ujar dia.
Jokowi lantas menyebut dirinya sebagai orang pabrik. Dia mengaku sangat paham tata kelola yang benar dan tidak.
"Saya ini orang pabrik jadi lihat masuk ke sebuah ruangan itu kelihatan, ada manajemennya atau tidak, tata kelolanya benar atau tidak. Kelihatan sekali," ujar dia.
Jokowi juga mendorong Indonesia memproduksi bukan hanya alat-alat untuk kepentingan militer tapi juga alat-alat nonmiliter. Sehingga, kata Jokowi, banyak pesanan terhadap industri pertahanan dalam negeri.
Sampai pada bagaimana mendorong agar lebih banyak pesanan, order dari dalam negeri," tuturnya.
Selain itu, dia mengingatkan mengenai anggaran untuk pertahanan yang mencapai Rp 127 triliun. Dia berharap industri pertahanan Indonesia 15 tahun ke depan semakin maju.
"Terutama ini saya perlu menyampaikan mengenai belanja pertahanan dalam APBN kita sebesar Rp 147 T, agar diarahkan ke industri pertahanan kita minimal paling tidak seperti yang saya lihat di negara lain, paling tidak 15 tahun itu industri strategis pertahanan kita harus memiliki order atau pesanannya sehingga arahnya tata kelolanya bisa direncanakan bisa dibangun sebuah rencana panjang yang baik dan investasinya menjadi lebih terarah," tuturnya.(dtk)