China Jawab Tudingan Mantan Intelijen Israel Yang Curigai Virus Corona Terkait Senjata Biologi

Ridhmedia
27/01/20, 10:13 WIB

 Pemerintah China berupaya memberikan penanganan terbaik bagi para penderita virus mematik China Jawab Tudingan Mantan Intelijen Israel Yang Curigai Virus Corona Terkait Senjata Biologi

RIDHMEDIA - Pemerintah China berupaya memberikan penanganan terbaik bagi para penderita virus mematikan, 2019-nCoV atau virus corona. Melalui pernyataan tertulisnya, Kepala Humas Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Huang Hui, meyakini pemerintah China mampu mengatasi wabah tersebut.

Hui juga menyayangkan pernyataan mantan intelijen Israel, Dany Shoham, yang menuding virus corona adalah senjata biologi yang bocor dari laboratorium di Wuhan.

"Saya pribadi merasa sangat marah dengan laporan Washington Times. Orang-orang China menderita Coronavirus, pemerintah Cina melakukan yang terbaik untuk memberantasnya, dengan dukungan banyak negara sahabat internasional," ujar  Hui.

Hui kesal dan menuding mantan intelijen itu bicara tanpa fakta.  

"Penulis laporan dan yang disebut mantan pakar intelijen itu tidak menunjukkan fakta dan ketidakpedulian terhadap bencana ini, hanya berargumen dengan prasangkanya. Sayang sekali," keluh Hui.  

Wuhan memiliki dua laboratorium yang terhubung dengan program bio-warfare. Mantan intelijen Israel, Dany Shoham, mengatakan ia telah mempelajari perang bio Cina, dan menyebut bahwa institut ini terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing.

"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat dalam hal penelitian dan pengembangan, dalam [senjata biologis] China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama," ujar Shoham kepada The Washington Times, Jumat (24/1), seperti yang telah dituliskan RMOL.id

Shoham menyebut, pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan sangat rahasia.  

Shoham adalah seorang doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dia adalah analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dengan pangkat letnan kolonel.[rmol]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+