RIDHMEDIA - Asosiasi pilot yang tergabung dalam Allied Pilots Association (APA) menuntut maskapai terbesar di dunia, American Airlines untuk menghentikan sementara layanan penerbangan antara AS dan China.
Tuntutan tersebut dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global untuk wabah virus mematikan, Novel Corona (2019-nCoV).
Menyusul juga adanya pengumuman yang dilakukan oleh maskapai lain untuk menangguhkan perbangan dari dan ke China.
Misalnya saja United, Finnair, Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong. Ada juga Jetstar Asia yang berbasis di Singapura, termasuk Airways, Air Canada dan Lufthansa yang telah menangguhkan semua layanan di dalam dan luar negeri untuk ke dan dari China.
"Pimpinan APA telah meminta manajemen American Airlines untuk mengikutinya, tetapi hingga kini mereka tidak membatalkan penerbangan AS-China. Karena itu kami terpaksa mencari bantuan," kata Kapten Presiden APA Eric Ferguson dalam siaran pers pada Kamis (30/1).
Tuntutan sendiri APA sampaikan ke pengadilan di Dallas County, Texas. Tuntutan tersebut berdasarkan buku pedoman Centers for Disease Control and Prevention untuk mencegah dan mengontrol penyakit. Dalam pedoman tersebut, jika melihat wabah corona yang saat ini terjadi, maka semua perjalanan ke China dianggap "tidak penting".
American Airlines saat ini mengoperasikan 56 penerbangan dalam sebulan antara Bandara Internasional Dallas dan bandara di China. Dimuat CBS News, mulai Minggu (9/2), maskapai ini akan menangguhkan layanan antara Bandara Internasional Los Angeles dan Bandara Pudong Shanghai.
APA mengatakan, masih adanya penerbangan sendiri membuat para kru pesawat khawatir. Pasalnya anggota kru diharuskan berada di darat selama sekitar 32 jam sebelum penerbangan selanjutnya untuk memenuhi persyaratan istirahat.
"Bagi kami, tingkat risiko itu tidak dapat diterima," kata Ferguson.
APA sendiri mewakili 15.000 pilot dari American Airlines. Setelah APA mengajukan gugatan, serikat pekerja pramugari American Airlines memberikan dukungannya.
"Setiap tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjaga kesehatan anggota dan penumpang kru American Airlines kami," kata Association of Professional Flight Attendants (APFA) dalam pernyataannya.
Serikat pramugari menyebutkan pemerintah federal dapat membuka kembali penerbangan jika wabah yang menyebar cepat tersebut sudah dipastikan aman kembali.
"Keamanan kita tidak untuk dijual. Kita mendukung pilot kita," tulis keterangan itu menekankan. (*)