RIDHMEDIA - Forum Umat Islam (FUI) ikut menyoroti kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang melibatkan Harun Masiku dan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan. FUI meminta ormas hingga jawara menemukan Harun Masiku untuk diserahkan ke KPK. Ada sayembara juga.
"Kami mengimbau Saudara Harun Masiku agar segera menyerahkan diri pada KPK, untuk mengikuti proses hukum lebih lanjut di KPK dan Tipikor," ujar Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath dalam konferensi pers di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Al Khaththath mengatakan pihaknya siap mendampingi Harun menyerahkan diri ke KPK. Hal ini disebut akan dilakukan bila Harun merasa takut untuk menyerahkan diri.
"Insyaallah kami dari para aktivis Forum Umat Islam siap mendampingi Harun Masiku, dalam proses penyerahan diri ke KPK bila diperlukan. Apabila ada rasa takut atau apa, kita siap mendampingi," kata Al Khaththath.
Dia mengimbau seluruh ormas, para jawara, dan laskar dapat membantu KPK dengan cara menemukan dan menangkap Harun.
FUI meminta dan mengajak seluruh ormas dan lembaga Islam, wabilkhusus jawara dan laskar, untuk membantu KPK. Saya garis bawahi membantu KPK dalam menemukan dan menangkap Harun Masiku secepatnya, sebelum pihak lain yang anti pemberantasan melakukan hal lain," tuturnya.
Tidak hanya itu, dia juga mengatakan akan memberikan hadiah berupa umrah bagi setiap orang yang dapat menemukan Harun. Namun, dia menyebutkan, hadiah ini diberikan bukan dari FUI, melainkan bila ada donatur yang bersedia.
Dari FUI mudah-mudahan ada donatur kita yang mengumrahkan, untuk yang menemukan Harun. Mudah-mudahan, saya nggak bilang dari FUI, tapi dari donatur mudah-mudahan," ujar Al Khaththath.
Al Khaththath menuturkan, pihaknya memberikan dukungan kepada KPK terkair kasus Harun. Dia juga berharap KPK dapat menyelesaikan penanganan kasus dugaan suap tersebut.
"FUI memberikan dukungan moral sepenuhnya pada KPK, yang sudah berhasil menangkap komisioner KPU Wahyu dan beberapa orang. Kami berharap KPK dapat menyelesaikan operasinya sehingga segala yang terkiat dan terlibat bisa ditangkap dan diadili, jadi tidak boleh pilih bulu," pungkasnya.(dtk)