Ridhmedia - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, terseretnya nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pusaran suap yang menimpa Wahyu Setiawan bisa menjadi penanda keretakan di internal PDIP
"Bisa saja itu terjadi. Tapi keretakan itu tak muncul ke publik. Tadi ada faksi-faksi di internal PDIP dan faksi-faksi itu tentu main masing-masing dan bisa menimbulkan keretakan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Kendati demikian, menurutnya, keretakan yang ada di internal PDIP tak membuat partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut pecah.
"PDIP dibawah Megawati masih kuat. Tapi terjadi juga friksi-friksi di internal PDIP. Mega masih menjadi tokoh pemersatu di tubuh PDIP," ujarnya.
Ujang meyakni keretakan di internal PDIP akan mencuat ketika putri dari Soekarno tersebut tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum.
"Ketika Mega tak lagi menjadi ketum, maka akan terjadi perpecahan yang akut di PDIP," pungkasnya. (*)