Ridhmedia - Jawaban Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengenai gugatan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang menggugat UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sudah benar. Hanya saja, jawaban itu kurang tepat untuk disampaikan.
Adapun gugatan itu berkaitan dengan kegiatan Jokowi yang sering motoran dengan kondisi lampu motor padam. Ngabalin kemudian memberi jawaban bahwa Jokowi sebagai presiden memiliki aturan pengecualian atau privilege.
Bagi politisi Demokrat, Roy Suryo, jawaban Ngabalin sudah benar, tapi tidak tepat.
Dalam bahasa Jawa sering disebut dengan, meski bener, tapi ora pener,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/1).
Menurutnya, pembelaan Ngabalin seharusnya tidak mengarah pada kata “privilege”. Sebab, jawaban itu akan menimpulkan antipati dari publik.
“Next yang lebih smart,” ketus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.(rmol)