Ketegangan antara Indonesia dan RRC perihal provokasi di perairan Natuna bagian utara, kelihatannya akan meningkat. Beijing sudah mengeluarkan sikap tidak mau mengalah. China mengklaim hak atas perairan yang tak jauh dari Natuna bagian utara. Agak mengherankan mengapa Panglima TNI belum mengeluarkan pernyataan yang setara dengan sikap keras China.
Kekuatan militer RRC, menurut catatan GlobalFirePower, menduduki posisi ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Tetapi, ada yang mengatakan RRC berada di peringkat ke-2. Berikut ini mesin perang RRC dalam angka.
Total personel militer: 2,693,000
Aktif: 2,183,000
Cadangan: 510,000
KEKUATAN DARAT
Tank tempur: 1,222
Kendaraan tempur lapis baja: 40,000
Artileri mandiri: 4,000
Artileri tarik: 6,246
Peluncur roket: 2,050
KEKUATAN LAUT
Kapal induk: 1
Frigat: 52
Perusak (destroyer): 33
Korvet: 42
Kapal selam: 76
Kapal patrol: 192
Kapal ranjau: 33
KEKUATAN UDARA
Total pesawat: 3,187
Pesawat tempur: 1,222
Pesawat serbu: 1,564
Pesawat angkut: 193
Pesawat latih: 368
Helikopter: 1,004
Helikopter serbu: 281
Sedangkan kekuatan militer Republik Indonesia (RI), menurut sumber yang sama, berada pada posisi ke-37 di dunia. Indonesia pernah dibanggakan karena disebut-sebut memiliki kekuatan militer yang lebih besar dari Israel. Berikut ini kita cek sebentar mesin perang Indonesia.
KEKUATAN DARAT
Tank tempur: 315
Kendaraan tempur lapis baja: 1,300
Artileri mandiri: 141
Artileri tarik: 356
Peluncur roket: 36
KEKUATAN LAUT
Kapal induk: 0
Frigat: 8
Kapal perusak (destroyer): 0
Korvet: 24
Kapal selam: 5
Kapal patrol: 139
Kapal ranjau: 11
KEKUATAN UDARA
Total pesawat: 451
Pesawat tempur: 41
Pesawat serbu: 65
Pesawat angkut: 62
Pesawat latih: 104
Helikopter: 192
Helikopter serbu: 8
Sangat mungkin, ada kuantitas dan kualitas senjata yang biasanya dirahasiakan oleh banyak negara. Boleh jadi, RRC dan RI termasuk yang tidak membeberkan semuanya. Perlu dicatat, RRC adalah negara yang memiliki rudal nuklir “long range”.
Dalam sejarah perang modern, kekuatan angkatan udara selalu menentukan dan mendikte jalannya pertempuran demi pertempuran. RI memiliki 41 pesawat tempur dan 65 pesawat serbu. RRC memiliki 1,222 pesawat tempur dan 1,564 pesawat serbu. Yang kedua adalah kemampuan personel, terutama kemampuan tempur invidual. Selain itu, suplai juga sangat penting.
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, pernah mengatakan bahwa kekuatan militer Indonesia hanya bisa bertahan tiga hari kalau dikerahkan untuk perang. Tentu Pak Gatot tahu persis kondisi TNI.
Tetapi, seperti diyakini oleh banyak orang, semangat tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) jauh lebih kuat dibandingkan orang-orang dari negara lain. Aspek ini tidak bisa diremehkan. Dan untuk Indonesia, umat yang bertauhid lumrah mengatakan kekuatan senjata bukan segala-galanya. (*)
*Penulis: Asyari Usman (Wartawan Senior)