Ridhmedia - Banjir besar yang menimpa DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat di awal tahun ini telah menimbulkan korban jiwa. Setidaknya, sebanyak 67 korban dinyatakan meninggal dunia, sementara ratusan rumah terendam, dan aktivitas ekonomi lumpuh.
Khusus untuk Jakarta, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai Pemprov DKI tidak siap menghadapi banjir. Dia mempertanyakan kemana alat-alat berat yang telah dibeli untuk menangani banjir.
"(Pemprov DKI) kok kayaknya nggak cepat tanggap. Danggap daruratnya pemerintah daerah nggak terlihat. Dan persiapan-persiapannya nggak terlihat," ujar Prasetio di gedung DPR, Senin (6/1).
"Kita punya alat banyak. Coba turunkan itu alat. Nah, sekarang sudah saatnya kita bersih-bersih. Itu pun sampai Februari masih akan terjadi banjir, hujan akan makin deras," ucap Prasetio.
Menurutnya beberapa alat kesiapan banjir yang tidak berfungsi.
"Contoh kecil yang paling gampang adalah masalah aki. Lelangnya kira-kira pembeliannya bulan 11 tahun 2019 buat menyedot air. Alkal (peralatan dan perbekalan) ternyata nggak berfungsi. Nah hal-hal ini, kalau kesiapan kita bisa siap, saya rasa bisa ditanggulangi," kata Prasetio kepada wartawan.
Prasetio pun meminta Pemprov DKI Jakarta menggelar apel besar kesiapan menghadapi banjir. Dalam apel tersebut, semua peralatan milik DKI Jakarta dipamerkan.
"Saya, DPRD sendiri, juga saya sedikit mengkritisi Pak Gubernur. Cbalah kita apelsiagakan semua alat yang kita pernah beli yang ada di Jakarta. Kita perlihatkan ke mana barang-barang kita yang ada," ujar Prasetio. (Rmol)