RIDHMEDIA - Pimpinan KPK yang mendatangi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi simbol pimpinan lembaga antirasuah itu di bawah ketiak penguasa.
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (17/1/2020).
Kata Achsin, harusnya Luhut yang mendatangi pimpinan KPK. “Kalau alasan pertemuan Luhut dengan pimpinan KPK untuk pemberantasan korupsi, harusnya Luhut yang datang ke kantor KPK,” jelasnya.
Menurut Achsin, beberapa kementerian atau lembaga negara yang kerja sama dengan KPK, para menterinya yang mendatangi kantor lembaga antirasuah.
“KPK itu lembaga independen yang tidak bisa dikendalikan siapapun,” ungkapnya.
Sejak KPK di bawah Firli Bahuri dan adanya dewan pengwas, menurut Achsin, lembaga antirasuah sangat mandul dalam pemberantasan korupsi.
“Kasus suap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan yang melibatkan elit PDIP, KPK tidak bisa berbuat banyak,” jelas Achsin.
Pimpinsn Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Keempat pimpinan KPK yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar dan Nawawi Pomolango diterima Luhut beserta jajaran di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (15/1).
Dalam kunjungan tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan beberapa hal terkait penguatan kerja sama dan sinergitas antara kedua lembaga. Firli mengatakan posisi Kemenko Kemaritiman yang sangat strategis amat penting dalam pencegahan korupsi. Untuk mendukung tumbuhnya investasi, KPK akan mendorong perbaikan terkait pelayanan publik.
“Sebagai lembaga penegak hukum KPK akan fokus mewujudkan kepastian hukum dan akan mendukung penciptaan iklim investasi yang akan membuka lapangan pekerjaan, muaranya pada peningkatan pertumbuhan ekonomi,” ucap Firli.
Sumber: suaranasional.com