Ridhmedia - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad menegaskan bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri jika hal itu diputuskan oleh dewan presiden Pakatan Harapan (PH).
"Saya pikir ini akan diputuskan oleh keempat partai bersama, apakah mereka ingin saya pergi atau tidak," kata Mahathir pada Selasa (14/1).
"Sejauh yang saya ketahui, jika mereka ingin saya pergi, saya akan mundur sekarang," sambung Mahathir.
Diketahui bahwa tansisi jabatan perdana menteri dari Mahathir kepada Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim telah menjadi topik yang menarik sejak Mahathir kembali memimpin negeri jiran setelah pemilihan umum Mei 2018 lalu.
Di bawah perjanjian PH, Anwar yang dibebaskan dari penjara atas pengampunan kerajaan beberapa hari setelah kemenangan bersejarah PH, akan menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri berikutnya melalui sebuah transisi kekuasaan.
Asumsi yang berkembang, transisi kekuasaan akan dilakukan dalam waktu dua tahun. Namun hingga kini belum ada tanggal pasti kapan Mahathir akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar.
Awal pekan ini, beberapa anggota parlemen PKR mendesak Mahathir untuk membuka jalan bagi Anwar untuk mengambil alih jabatan sebagai kepala pemerintahan pada bulan Mei ini. Pasalnya, Mei menandai peringatan dua tahun PH mengambil alih pemerintahan federal.
Berbicara di sebuah forum, anggota parlemen Kelana Jaya, mengatakan kepastian mengenai jadwal transisi kekuasaan akan menyuntikkan kepercayaan pada pemain domestik lokal untuk berinvestasi di negara tersebut. Ketika itu terjadi, maka investor asing akan mengikuti.
"Dari sisi ekonomi, ada argumen yang jelas bahwa kita perlu memiliki kejelasan dan kepastian waktu transisi. Dan suasananya semakin cepat semakin baik," ujarnya seperti dimuat Channel News Asia. (*)