Ridhmedia - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memilih bersikap santai soal kapal nelayan dan coast guard China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna.
"Kita cool saja, kita santai," ucapnya saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).
Pakar diplomasi pertahanan, Anak Agung Banyu Perwita sepakat dengan sikap Prabowo. Yakni, tidak gegabah dengan menyikapi perilaku China.
"Itu sudah tepat yang dilakukan Menhan," ujar Agung kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/1).
Bersikap santai, kata Agung, adalah cara terbaik dalam diplomasi pertahanan sambil melakukan koordinasi di internal pemerintah.
"Sudah tepat mengatakan bahwa Menhan bilang cool, itu bukan berarti kita santuy, tapi dia berkoordinasi," katanya.
Sebagai bagian anggota Konvensi Hukum Laut PBB atau UNCLOS 1982, Akademisi President University ini menyebut Prabowo paham bahwa pendekatan gegabah dengan kekuatan militer tidak bisa dipakai di ZEE.
"Karena di UNCLOS pasal 279 dan pasal 301 itu negara yang bersinggungan dalam konteks ZEE dan masalah kemaritiman tidak boleh menggunakan ancaman atau menggunakan kekerasan, harus dilakukan dengan peace call," demikian Agung. [rml]