Ridhmedia - Slogan ‘NKRI harga mati’ menggema saat pemerintah memberangus ormas yang dicap radikal, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
HTI dibubarkan karena dianggap menyebarkan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan ingin mengganti NKRI menjadi khilafah.
Sayangnya, slogan NKRI harga mati tidak lagi menggema saat Republik Rakyat Cina (RRC) mencaplok Natuna atau ketika Papua berusaha melepaskan diri dari Indonesia.
Slogan tersebut seolah ditukar dengan investasi China di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, klaim Cina di Natuna tak perlu dibesar-besarkan.
“Sebenarnya enggak usah dibesar-besarinlah kalau soal kehadiran kapal (China) itu,” kata Luhut, di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Luhut khawatir ribut-ribut mengenai puluhan kapal Cina di Natuna akan mengganggu hubungan ekonomi Indonesia dan China, terutama investasi.
“Ya makanya saya bilang untuk apa diributin. Sebenarnya kita juga mesti lihat, kita ini harus membenahi diri kita,” jelas Luhut.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pun bersikap lunak soal klaim RRC di Natuna.
“Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat,” kata Prabowo, kemarin.
Padahal sebelum jadi Menhan, Prabowo berulangkali menegaskan tidak akan membiarkan tanah Indonesia dikuasai asing, sejengkal pun tidak.
“Kita tidak ingin punya musuh. Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kita negara yang cinta merdeka. Tapi tidak sejengkal tanahpun akan kita lepas, kita pertahankan sampai titik darah penghabisan,” tegas Prabowo dalam debat capres ketiga di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6/2019) lalu.
Sementara itu, politisi senior PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan janji Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 terkait Natuna.
“Pernyataan sangat jelas&tegas dari presiden @jokowi saat kampanye pilpres bhw Natuna (termasuk natuna utara) adalah bagian dari teritorial Indonesia. Krnnya bagian dari NKRI, yg (keutuhan) NKR adalah harga mati. Pernyataan terbuka itu, skrglah saat membuktikannya,” kata HNW di akun Twitternya, Sabtu, 4 Januari 2020.[psid]