Ridhmedia - Laut China Selatan menjadi arena bagi pemerintahan Komunis China untuk unjuk kekuatan di kancah global. Tak pelak, wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara turut diklaim.
Begitu urai pengamat politik dari Universitas Airlangga, Ichsanuddin Noorsy menanggapi kapal-kapal nelayan China yang masuk perairan Natuna bersama coast guard dan frigate.
"Natuna Utara adalah bagian penting bagi RRC unjuk gigi kekuatannya," tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).
China ingin menunjukkan bahwa secara ekonomi dan militer mereka telah mampu mengalahkan Amerika Serikat. Di Laut China Selatan, China berusaha menampilkan hal itu. Di mana mereka mengesampingkan adanya negara-negara yang di-backup AS dalam konflik perebutan wilayah di Spratly dan Paracel.
"Terbukti AS tersingkir di Laut China Selatan. Sementara, Laut China Selatan itu satu bentangan dengan Laut Natuna Utara," urainya.
Menurut Ichsanuddin, China akan ngotot mengklaim wilayah yang dianggap sebagai wilayah laut tradisionalnya di Natuna. Ini lantaran mereka telah mampu menakaar kekuatan Indonesia.
"RRC ingin membuktikan siapa mereka. Sementara kekuatan laut RI dapat mereka takar," pungkas Ichsan. (Rmol)