Nelayan Natuna Ketakutan Sejak Diusir Kapal Asing yang Masuk Wilayah Indonesia

Ridhmedia
04/01/20, 12:09 WIB

Ridhmedia - Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kabupaten Natuna, Kepri, membenarkan para anggotanya takut melaut pascamasuknya kapal nelayan asing (KIA) di perairan Natuna beberapa hari belakangan ini.

Para nelayan takut ada ancaman sejak munculnya kapal asing tersebut di wilayah Laut Natuna Utara.

"Benar, sebagian nelayan khawatir melaut, karena mereka berpikir akan ada ancaman oleh nelayan asing," kata Herman di hubungi di Natuna, Jumat.

Herman menyampaikan bahwa nelayan lokal sempat terganggu bahkan diusir oleh KIA saat sedang melaut.

"Nelayan saya kalau di laut tidak berani tidur saat istirahat, sebab khawatir ditabrak nelayan asing," ungkap Herman.

Pihaknya pun berharap kehadiran kapal pengawas Indonesia turut hadir mengawasi aktivitas para nelayan Natuna, sebagai mana yang dilakukan kapal pengawas negara asing terhadap nelayan mereka.

"Kalau coast guard mereka melakukan itu, kenapa kita tidak. Lakukan hal yang sama agar nelayan kami juga aman melaut," tuturnya penuh harap.

Dia mengharapkan paling tidak nelayan Natuna harus dibekali alat komunikasi khusus saat melaut, agar mudah dipantau terutama oleh pihak berwajib.

"Saya akan coba usulkan lagi bantuan ke pihak terkait, agar nelayan kita dibekali dengan sarana atau alat HT," ucap dia.

Selain itu, Herman juga mengimbau kepada semua nelayan supaya tidak takut melapor jika mendapat ancaman dari nelayan asing.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada TNI AL, Bakamla dan KKP yang telah bertindak cepat menanggapi laporan masyarakat atas masuknya kapal ikan asing di laut Natuna.

"Kami apresiasi, tidak lama setelah viral masalah ini, pihak keamanan langsung bertindak," tuturnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Kepri, Isdianto meminta pihak berwenang melindungi nelayan tradisional di Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas dari intervensi nelayan asing.

"Kasihan nelayan-nelayan, mereka sekarang jadi ketakutan turun melaut," ucapnya, di Tanjungpinang, Jumat.

Apalagi, lanjutnya, kapal nelayan asing memiliki peralatan yang jauh lebih canggih dibanding nelayan tempatan. Bahkan dari segi jumlah, kata dia, nelayan lokal juga masih kalah dengan nelayan asing.

"Makanya kalau digertak nelayan asing, nelayan kita tak bisa berbuat banyak," imbuhnya.

Mantan Kepala BP2RD Kepri ini turut meminta pemerintah pusat dapat mengambil langkah tegas dan konkret terkait keberadaan kapal nelayan asing di Natuna.

"Kami sudah surati pemerintah pusat, biar masalah ini tidak berlarut. Sehingga nelayan kita tenang melaut dan menikmati hasilnya," imbuhnya. [jpn]
Komentar

Tampilkan

Terkini