Ridhmedia - Aksi tuntut Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatannya yang digawangi politisi PDIP, Dewi Tanjung dan penggiat media sosial, Abu Janda kental dengan unsur politik.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Ormas Pengacara dan Jawara Bela Umat (Pejabat), Ustaz Eka Jaya dalam menanggapi aksi demo hari ini yang sedainya berlangsung di depan Balaikota DKI Jakarta dan diarahkan ke kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Eka menyebut, aksi Dewi Tanjung Cs ini bukanlah aksi kritik membangun, melainkan dendam kesumat karena belum move on dari Pilkada DKI 2017 silam, mengingat kelompok tersebut bukan pendukung Anies.
"Saya melihat demo yang dipimpin dewi Tanjung Cs ini sebuah aksi yang belum move on dengan kepemimpinan Anies dan menyalahkan banjir di Jakarta dilimpahkan kepada Anies," jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/1).
Menurut Eka, sesungguhnya tidak ada yang salah dari penyampaian kritik. Namun hal itu harus didasari secara komprehensif, realistis, dan membangun.
"Banjir tidak bisa disalahkan kepada seorang Anies Baswedan karena terjadi bukan karena hujan, tapi juga kiriman. Lucunya Anies diminta mundur dalam hal ini," tegasnya.
Untuk itu, Eka menegaskan bahwa Ormas Pejabat akan terus menjaga dan mengawal Anies serta program daerah Pemprov DKI.
Program Anies untuk Jakarta bagus dengan terobosan yang luar biasa. Anies pemimpin yang cinta masyarakatnya dan dicintai warganya," tutupnya. (Rmol)