Ridhmedia - Mengiringi pemakaman sang Komandan Pasukan Elit Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, puluhan ribu warga Iran turun ke jalan. Termasuk sang putri Soleimani yang bernama Zainab Soleimani.
"Trump tidak waras, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kemartiran ayahku," ujar Zainab dalam pidato pemakaman yang disiarkan di televisi pada Senin (6/1) merujuk pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dimuat Reuters, Zainab juga mengatakan serangan drone yang dilancarkan oleh AS yang telah menewaskan ayahnya telah membawa "hari kegelapan" bagi AS.
Dalam siaran langsung di televisi, terlihat massa memenuhi jalanan. Gambaran ini seperti membawa kenangan masa lalu ketika pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini tewas dan dimakamkan pada 1989.
Atas kematian tokoh paling berpengaruh kedua di Iran ini kemudian pemerintah memberlakukan tiga hari masa berkabung dan berjanji akan membalas dendam.
Menurut informasi, pemakaman dilakukan di kota Ahvaz. Sementara doa akan dilakukan di kota kelahiran Soleimani, yaitu Kerman. Ada pun doa dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pemakaman tersebut juga dihadiri oleh beberapa sekutu di luar Iran, seperti pemimpin kelompok Hamas Ismail Haniyeh dari Palestina.
Dalam video berdurasi 52 detik yang diunggah oleh sebuah akun, @RobertDeNiroUS, terlihat puluhan ribu orang yang didominasi pakaian hitam membawa bendera iran dan foto Soleimani mengelilingi pusat kota Ahvaz.[rmol]