RIDHMEDIA - Wabah pneumonia dari virus novel corona (2019-nCoV) semakin meresahkan dunia. Per Selasa (28/1) saja total korban meninggal sudah mencapai di atas 100.
Alhasil, beberapa negara sudah mulai mengevakuasi warganya yang saat ini masih berada di Wuhan, kota pertama terjangkit virus ini.
Salah satu contohnya, negara di Afrika Utara, Maroko. Maroko akan merepatriasi ratusan warganya yang saat ini berada Wuhan, meski kota tersebut masih diisolasi oleh pemerintah China.
Guna melancarkan proses pemulangan, Raja Mohammed VI memimpin secara langsung rapat yang diselenggarakan di Royal Palace, Rabat, Senin (27/1).
Dari keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (29/1), rapat tersebut membahas beberapa poin. Termasuk situasi warga Maroko di Wuhan dan kota sekitarnya di Provinsi Hubei hingga mekanisme repatriasi yang akan dilakukan.
Dalam rapat tersebut, Raja Mohammed VI juga memberikan instruksi pemulangan untuk warga Maroko terutama pelajar yang saat ini masih ada di Wuhan.
Selain itu, Raja juga memerintahkan untuk mengambil langkah-langkah persiapan pemulangan seperti kesiapan transportasi udara, sistem bandara, dan infratruktur kesehatan tertentu yang diperlukan.
Raja juga memerintahkan para pejabat dari berbagai kompetensi untuk memastikan pemantauan dan koordinasi yang memadai.
Adapun rapat kerja tersebut dihadiri oleh Kepala Pemerintahan Saad Dine El Otmani; Penasihat Raja Fouad Ali El Himma; Menteri Dalam Negeri Abdelouafi Laftit; Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Maroko di Luar Negeri Nasser Bourita; Menteri Kesehatan Khalid Ait Taleb; dan Komandan Royal Gendarmerie Letnan Jenderal Mohamed Haramou.[rmol]