RIDHMEDIA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Sandiaga Uno kandidat kuat presiden 2024 memiliki makna dalam.
Terlebih, pernyataan Jokowi itu juga dikuatkan dengan pernyataan Kepala BIN yang menyatakan hal serupa.
Sebagian kalangan menilai, pernyataan tersebut adalah sebuah ‘dukungan’ kepada mantan pendamping rivalnya di Pilpres 2019 lalu.
Sebagian yang lain menganggap, Jokowi memiliki misi ingin ‘menenggelamkan’ Anies Baswedan yang selama ini digadang-gadang pendukungnya jadi capres.
Namun pengamat politik Ujang Komarudin memiliki pendangan berbeda. Ia menilai, Jokowi memiliki target lain di Pilpre 2024 mendatang.
Menurut Ujang, Jokowi ingin tampil sebagai seorang ‘king maker’ yang menjadi penentu kemenangan di ajang tersebut.
“Jokowi sedang berusaha menyenangkan semua orang. Dia ingin jadi ‘king maker’ nanti di 2024. Karena dia sudah tak bisa maju capres lagi,” katanya kepada RMOL, Selasa (21/1/2020).
Akan tetapi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyebut bahwa perhelatan Pilpres 2024 masih terlampu jauh.
Di sepanjang jalan menuju pesta demokrasi itu, diyakini bakal banyak dinamika yang bisa saja berubah secara drastis.
Atas alasan itu, Ujang menilai pujian Jokowi dan Budi Gunawan kepada Sandiaga Uno itu masih terlalu dini.
“Kan nanti calon yang representasi millinial bukan Sandiaga saja. Pasti nanti juga bermunculan,” terangnya.
Selain itu, dukungan juga bisa saja berubah sewaktu-waktu.
“Kan tak ada jaminan semua milenial dukung Sandi. Masih terlalu jauh,” sambung Ujang.
Pengajar di Universitas Al-Azhar Indonesia ini melanjutkan, Sandiaga Uno sendiri masih tidak bisa dilepaskan dengan bayang-bayang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Terlebih posisinya di partai berlambang kepala burung Garuda itu adalah Wakil Ketua Dewan Pembina.
“Itu kan anak buah Prabowo. Sandi saat ini ada dalam bayang-bayang Prabowo,” ulasnya.
Bahkan, Sandi juga terpaksa mencari dukungan lain jika memang ia tak memungkinkan menggunakan Gerindra sebagai perahu politiknya.
“Kalau Prabowonya maju sebagai capres Gerindra dan koalisi lain. Artinya Sandi perlu cari perahu lain,” pungkasnya.
Sumber: Pojoksatu.id