Ridhmedia - Militer Amerika Serikat tampaknya sudah mendeteksi serangan balasan yang dilancarkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) akan menargetkan dua pangkalan militer mereka di Irak.
Dari laporan yang dirilis CNN, militer AS mengaku pihaknya memiliki cukup waktu untuk memberikan alarm peringatan dini akan adanya serangan rudal balistik Iran pada Rabu dini hari (8/1) waktu setempat.
"Orang-orang yang berada dalam bahaya bisa mencapai bunker tepat waktu," ujar sumber militer yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
Sementara itu, insiden serangan balasan atas dibunuhnya Komandan Pasukan Quds, Letjen Qassem Soleimani dalam serangan drone AS juga tidak menimbulkan korban jiwa dari pihak Irak.
Sebelumnya, serangan yang menargetkan dua pangkalan militer di Al Asad dan Erbil tersebut dilaporkan telah menewaskan seorang warga Irak. Namun pejabat keamanan negara tersebut menyanggah informasi itu.
Merespons serangan yang dilakukan ke wilayahnya, Perdana Menteri wilayah Kurdistan Irak, Masrour Barzani mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada pagi hari ini, Rabu (8/1).
"Dalam panggilan telepon saya pagi ini dengan (Pompeo), kami membahas perkembangan saat ini di Irak. Saya juga menyarankan cara untuk meningkatkan dan mengatasi situasi," cuit Barzani dalam akun Twitter-nya sesaat lalu.(rmol)