RIDHMEDIA - Kemunculan Sunda Empire membuat geger masyarakat. Sederet pernyataan kontroversial dilontarkan petinggi kelompok itu dari mulai klaim beranggota 54 negara hingga mampu kendalikan nuklir.
Pernyataan itu dilontarkan Rangga Sasana atau HRH Rangga atau Raden Rangga melalui video yang diunggah di YouTube. Pernyataan Rangga, memang bikin warga geleng-geleng kepala.
1. Sunda Empire ialah Kekaisaran
Dalam video itu, pria berseragam dengan topi flat cap biru muda itu bercerita soal Sunda Empire-Earth Empire. Menurutnya, Sunda Empire-Earth Empire itu merupakan sebuah kekaisaran matahari.
"Sunda Empire Earth Empire itu adalah kekaisaran matahari, kekaisaran bumi. Juga diartikan Sunda itu suku Sunda tapi ini adalah tindakan, proses turun temurun kekaisaran dari dinasti ke dinasti dan saat ini dinasti Sundakala," ucap pria yang ditulis dalam video bernama HRH Rangga.
2. Klaim Beranggota 54 Negara Termasuk Rusia dan Korea Utara
Menurut Rangga, Sunda Empire ini terbagi menjadi enam wilayah. Pertama ada Sunda Atlantik di mana Bandung sebagai tera cop diplomatik dunia.
"Kedua, Sunda Nusantara adalah tatanan negara di mana tatanan tersebut dimulai dari benua Australia, Papua New Guinea, Indonesia di dalamnya. Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam benua Cina seluruhnya. Mongolia kemudian Rusia di dalamnya dari beberapa negara kemudian Jepang, kemudian sampai ke Korea Selatan dan Korea Utara. Kurang lebih Sunda Nusantara meliputi 54 negara di dunia," tuturnya.
Selanjutnya Sunda Eropa, kemudian Sunda Pasifik, kemudian Sunda archipelago, kemudian Sunda Mainland," kata dia menambahkan.
Menurut Raden Rangga, Sunda Empire-Earth Empire atau kekaisaran itu berada di bawah pimpinan perdana menteri dunia atau Grand Prime Minister. Di bawahnya, ada Gubernur Jenderal yang memimpin Sunda Nusantara.
"Bicara nusantara bukan bicara Indonesia, ada 54 negara. Kalau itu dia adalah Gubjen Eropa itu the king of king. Istilah kerennya Gubjen," ujar Rangga.
Video petinggi Sunda Empire, Raden Rangga. (Foto: Tangkapan layar dari video di medsos) Video petinggi Sunda Empire, Raden Rangga. (Foto: Tangkapan layar dari video di medsos)
3. Bumi Berakhir 15 Agustus 2020, Negara Harus Daftar Ulang
Dalam wawancara tersebut, Raden Rangga ini menyebut bahwa negara harus melakukan daftar ulang pada Agustus 2020. Namun memang tak dijelaskan secara utuh negara mana dan kepada siapa melakukan daftar ulang.
"Hari ini program pelaksanaan mengangkat proses bahwa teritorial di dalamnya Indonesia di dalamnya Bandung cop diplomatik Sunda sampai pada saatnya 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang atas penyelesaian utang-utang di bank dunia, maka itu kita siapkan segala sesuatunya," ucap Rangga dalam video yang dilihat detikcom.
4. Negara Dikendalikan dari Bandung
Selain keterangan soal daftar ulang, Rangga mengungkapkan bahwa saat ini sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol di Bandung. Sebab, hal ini mengacu pada teritorial Indonesia.
"Karena letaknya pada teritorial Indonesia, bagian terpenting di dalamnya Atlantik di mana Atlantik memangku tatanan proses pemerintahannya, ditata 75 tahun yang lalu, adalah Vatikan. Roma yang dapat tugas, sekarang sudah ditarik ke Bandung. Sehingga tatanan pemerintahan keseluruhan yang ada di atas bumi akan dimulai proses perjalanan di Bandung," ujarnya.
"Kaitan proses yang akan datang perbaikan sistem yang baik siapa pemimpinnya, harus didukung karena proses perjalanan 15 Agustus berakhirnya proses tatanan dunia yang diatur Vatikan, sekarang di Bandung," kata Rangga.
Keterangan soal 15 Agustus 2020 ini juga senada dengan unggahan pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller. Dalam screenshot yang tersebar, pemilik akun yang diduga sebagai anggota ini juga menyebut dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.
"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE.
Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020 . Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera . Agar kita tdk menjadi budak di negera sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???" tulis pemilik akun tersebut.
5. Kendalikan Nuklir
Sebuah video yang memperlihatkan petinggi Sunda Empire, Raden Rangga atau HRH Rangga diposting di akun Facebook Raden Rangga. Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu, Rangga bicara soal beragam hal.
Berikut isi pernyataannya dalam video berjudul 'HARAPAN Petinggi SUNDA EMPIRE KI AGENG RANGGA SASANA' yang diunggah pada 18 Januari 2020:
Harapan ke depan adalah bagi kami, Sunda Empire adalah menginginkan negara-negara dan pemerintahan seluruh dunia. Di mana adalah kaitan pada persoalan adalah yang diatur adalah manusia mengikuti sebuah sistem internasional, yaitu sistem Sunda Empire. Di mana proses tatanan bagi kaitan keseluruhan itu bersama-sama mewujudkan apa yang ditentukan oleh Allah Yang Maha Berkuasa.
Dalam Alquran disebutkan Baldatun Toyibatun waraobunn Ghofur. Dalam Injil disebutkan bahwa kerajaan Surya akan turun. Di dalam tatanan kita ada di dalam UUD 45 dan Pancasila kta adalah disebutkan negara adalah untuk mencapai adil makmur.
Nah, Persoalan ini mari kita wujudkan bersama. Apapun jalannya, dari masing-masing mereka di luar, silakan. Contoh kita adalah yang mau menuju proses Yogya bisa lewat Klaten, bisa lewat manapun bisa lewat ini.
Lah, ini kita saling menghargai dan menghormati tatanan ini. Terpenting adalah tidak merugikan atas kekuatan masyarakat atau siapapun. Juga tidak mengganggu stabilitas nasional. Justru keberadaan Sunda Empire adalah melahirkan tatanan bumi yang menyelamatkan atas keselamatan bumi dan umat keseluruhan.
Satu contoh yang tadi saya bilang, yang bisa hentikan atas nuklir tidak diledakkan adalah Sunda Empire dan saya akan umumkan itu, segera. Dan segera dalam waktu dekat ini akan diumumkan sebuah sistem yaitu empire system dan Jack Ma dan Bill Gates ada di sana.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso mengaku tengah menyelidiki Sunda Empire. Pihaknya akan memantau aktivitas kelompok tersebut.
"(video Raden Rangga) Kita pantau terus. Kita masih melakukan penyelidikan," kata Erlangga saat dihubungi, Minggu (19/1).
Ia menyebut akan memanggil petinggi Sunda Empire dalam waktu dekat. Pihaknya belum bisa menyimpulkan mengenai ada atau tidaknya pelanggaran dari keberadaan kelompok tersebut.
"Kita kan kerjanya bertahap, penyelidikan ini. Dalam waktu dekat kita panggil tokoh-tokoh kelompok ini. Jadi nggak bisa semena-mena (melarang)," ujar Erlangga.(dtk)