Ridhmedia - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut angkat suara terkait polemik Laut Natuna antara Indonesia dan Cina.
Dilansir dari Tempo.co, Minggu (5/1/2020), Susi memberikan pandangannya dengan mengutip sebuah pemberitaan media soal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut Cina adalah negara sahabat bagi Indonesia.
"Persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pelaku pencurian ikan dan penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF)," kata Susi lewat akun twitternya @susipudjiastuti.
Cina, kata Susi, tidak mungkin dan tidak boleh melindungi pelaku IUUF. Sebab, IUUF adalah kejahatan lintas negara.
Beberapa hari lalu, polemik terjadi setelah kapal ikan Cina masuk ke wilayah teritori Indonesia tanpa izin, di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Situasi pun semakin memanas setelah pejabat Cina menyatakan negara mereka punya hak atas perairan Natuna.
Menanggapi situasi ini, Prabowo menginginkan adanya satu solusi yang baik atas persoalan klaim Cina di perairan Natuna Utara. Meski begitu, ia menyadari masing-masing negara memiliki sikap sendiri.
"Kita selesaikan dengan baik, ya. Bagaimanapun Cina negara sahabat," ujar Prabowo di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.
Selain menyinggung soal IUUF, Susi pun mencantumkan sebuah video berisi pidatonya saat masih menjadi menteri. Dalam video itu, Susi mengatakan, "Investasi atau mau nyolong? Kan begitu toh."
Susi merasa aneh kalau ada ekonom atau pejabat-pejabat yang bicara soal kegiatan penenggelaman kapal yang sering ia lakukan terhadap para pencuri ikan. "Gara-gara penenggelaman kapal investor (disebut) takut untuk investasi perikanan di Indonesia, itu mengada-ada namanya," ujar Susi Pudjiastuti. [ljc]