Ridhmedia - Inggris akan mengirimkan Angkatan Lautnya untuk mengawal kapal-kapal pengirim minyaknya di Selat Hormuz pasca serangan udara Amerika Serikat yang menewaskan Perwira Militer Iran, Qassem Soleimani.
Demikian yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Reuters.
"Pemerintah akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kapal dan warga kami saat ini," ujar Wallace.
Wallace juga mengaku telah memerintahkan dua frigate milik Royal Navy, HMS Montrose dan HMS Defender untuk bersiap mengawal rute utama pengiriman minyak di Selat Hormuz.
Selain itu, Wallace juga mengatakan telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Inggris Mark Esper dan mendesak agar semua pihak menahan diri.
"Di bawah hukum internasional, Amerika Serikat berhak untuk membela diri terhadap mereka yang mengancam negara mereka," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga telah memberikan kritikan mengenai pembunuhan Soleimani yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Kendati demikian, di tengah ketegangan ini, Johnson diketahui tengah berlibur ke Karibia.
Pemimpin oposisi Partai Buruh, Jeremy Corbyn kemudian memberikan tanggan negatif perihal liburan Johnson. Corbyn mengatakan telah mengirim surat kepada Johnson perihal apa yang harus dilakukan oleh Inggris untuk melindungi warga negaranya di wilayah Timur Tengah.
"Boris Johnson seharusnya segera memotong liburannya untuk menangani masalah yang dapat memiliki konsekuensi besar bagi Inggris dan dunia," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun lalu, pasukan Iran telah menangkap sebuah kapal tanker minyak berbendera Inggris yang melintasi Selat Hormuz. Dengan insiden pembunuhan Soleimani, dikhawatirkan kapal tanker Inggris akan kembali menjadi sasaran. [rml]