Ridhmedia - Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah berada dalam bayang-bayang kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak netral.
Hal itu seiring penangkapan Komisioner KPU Wahyu Setiawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dugaan kasusnya berkaitan dengan upaya meloloskan caleg sebagai anggota DPR.
Kasus ini pun menyeret nama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Pasalnya, staf Hasto bernama Saeful Bahri turut ditangkap bersama Wahyu.
Publik pun menduga Hasto ikut berperan dalam kasus ini. Sementara Hasto menilai anggapan itu sebagai upaya memframing dirinya terlibat.
Staf pribadi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan pun ikut mengomentari. Dia cukup prihatin jika Hasto memang benar terlibat dalam kasus ini.
Mantan anggota DPR itu pun menyarankan agar KPU membatalkan gelaran Pilkada 2020 jika memang Hasto terlibat.
“Jika benar ada peran Sekjen PDIP Hasto dalam kasus suap Komisioner KPU, maka di Pilkada 2020 mendatang tidak perlu ada pemilihan,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (10/1).
Sambil menyindir, Ossy menilai pilkada sebaiknya digelar dengan cara KPU meminta saran dari Hasto.
“KPU cukup tanya Hasto utk menunjuk siapa yang akan jadi gubernur, bupati dan walikota,” pungkasnya. [rmol]