RIDHMEDIA - BPBD DKI Jakarta segera mengadakan 6 toa yang disebut 'bukan toa biasa' untuk peringatan dini bencana. Untuk menempatkan toa yang 'bukan toa biasa' tersebut, BPBD DKI berkaca pada banjir awal tahun 2020.
"Tahun inilah (pengadaannya), nanti kita kaji lagi, kita cek lagi, artinya kita berharap penempatannya di lokasi yang memang perlu ditambah, yang belum ada, bisa begitu kan," sebut Kepala BPBD DKI Jakarta, Subejo, saat dihubungi, Sabtu (18/1/2020) malam.
Subejo menyebut sudah ada pemetaan lokasi penempatan toa 'bukan toa biasa' itu. Namun, pihaknya masih akan melakukan kajian lebih jauh terkait penempatan ini dengan memerhatikan peristiwa banjir 2020.
Sudah ada rencana cuma nanti kita harus kaji ulanglah karena kan ini dinamis. Pengalaman dari banjir kemarin kan kita lihat tuh mana daerah-daerah yang mungkin belum mendapatkan ini, yang mungkin nanti bisa kita tambahkan," sebut Subejo.
Enam disaster warning system (DWS) pada 2020 dianggarkan sekitar Rp 4,073 miliar. BPBD menyebut DWS ini bukan seperti pengeras suara atau toa yang umum ditemukan.
"Pengeras ini bukan toa biasa karena bisa dipantau dari Pusdatin untuk langsung ke lokasi yang ada. Anggaran tersebut sudah ada di e-budgeting," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Muhammad Insyaf saat dihubungi, Kamis (16/1/2020).(dtk)