China itu adalah negara super power saat ini. Bahkan hanya soal waktu, Amerika Serikat mereka salip. Mereka punya modalnya. Penduduknya banyak. Negaranya luas. Sumber daya alamnya melimpah. Dan jangan lupakan, pemerintahan mereka kuat. Jangankan di dunia nyata, di dunia maya, mereka bisa menendang siapapun keluar dari negerinya. Facebook, google, dll di ban seluruh China, mau apa? Bahkan mereka bisa menghapus entry pencarian nama tertentu jika mau. Bahkan jika mereka mau ngusir pocong juga, eh, itu sih dunia gaib betulan.
Dan China itu jelas jenius perkara intelijen. Mereka tiap hari pasti ada departemen khusus yg melototin media sosial. Mereka mempelajari perkembangan celoteh netizen, mereka mengambil strategi dari sana.
Di Asia Tenggara, dalam perkara kedaulatan wilayah negara, China seharusnya menghormati Indonesia. Karena kita ini bukan negara kecil, kita itu yang terbesar di kawasan. Kita juga dikenal dengan bentang perairan terluas, dsbgnya, dsbgnya. Jelas sekali perkara ini.
Tapi kenapa kapal-kapal China berani sekali mengambil ikan di perairan kita? Dan ini bukan cuma ngambil, kapal-kapal itu dikawal oleh kapal patroli coast guard China, dilindungi.
Pertama, China tahu kita itu lemah. Sorry, kalian mungkin tidak suka bacanya, tapi itulah faktanya. Dan sebentar, saya tidak sedang bahas pemerintah lemah. Ngapain sih bahas mereka? TNI kita jelas kuat dan siap perang. Kitalah yang lemah. Lihat, mana kemarahan yang dilepaskan oleh netizen di medsos? Eww, bahkan urusan boyband Korea, skincare, dan hal2 lain lebih viral dibanding urusan ini.
China mengintip media sosial, dan mereka tertawa. Sejak
kasus Uighur mereka tahu mental netizen kita sekarang. Lelah mendukung jagoan pilpresnya, lelah saling hujat, dsbgnya, hingga lupa perkara mendasar NKRI ini. Maka China mulai melakukan test. China sendiri tahu, kecil hitung2annya mereka berkonflik soal perairan Natuna. Itu jelas sekali kepulauan milik NKRI, penduduknya juga berbicara Indonesia, dll. Kalau mereka mau konflik dengan Filipina, Malaysia, Thailand, mungkin masuk akal.
Kedua, China tahu kita itu lemah. Sorry, lagi2 saya tidak sedang bahas soal pemerintah. Aduh, bahas mereka, lihat pernyataan pejabat2 tinggi, bikin mules. Ngapain lagi dibahas? Lebih baik membahas kita saja. Netizen. Coba lihat, berapa banyak yang koar2 masalah China ini? Mana akun yang galak sekali selama ini soal NKRI? Mereka mingkem. Apalagi yg kemarin halan2 gratis, kalian berharap mereka akan ngamuk?
Ketiga, China tahu kita lemah. Mau diperpanjang daftar ini, tetap itu saja sih kenyataannya. Coba kalau kita kuat dan menakutkan, kapal2 China ini sudah sejak lama terkentut-kentut kabur. Bukan malah bertambah, bukan malah cengengesan, mengolok-olok kita.
Terakhir, pahami, dengan memposting tulisan ini, bukan berarti saya, Tere Liye, jadi benci dan ngajak perang China. Bukan. Saya ini punya teman orang China. Beberapa pelajar China yg sedang belajar tentang Indonesia, membaca buku2 saya. Besok lusa, boleh jadi karya saya masuk ke pasar China. Dan percayalah, banyak penduduk China yang juga tidak suka dua negara besar saling bertengkar. Banyak penduduk mereka yang lebih suka saling menghormati tetangga, respek. Itu sifat alamiah kebaikan manusia. Perkara pejabat atau aparat pemerintah China rese, itu sih hal lain. Jangankan di sana, di kita saja juga rese.
Tapi saya menulis ini agar kita mau konsisten. Ini khusus buat netizen. Ayo, netizen tunjukkan sikap tegas kita soal ini. Ikut bersuara gitu loh. Dan terutama yang kemarin2 berisik sekali soal NKRI, kapan kalian mau bahas soal ini juga?
Oh baiklah. Ternyata menurut kalian tidak penting. Okay.
(By Tere Liye)