Ridhmedia - Nama mantan Kapolri Tito Karnavian belakangan kembali dikait-kaitkan dalam perhelatan Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Hal itu berkenaan dengan beredarnya sebuah video di sosial media yang disebar oleh pegiat media sosial Rudi S Kamri.
Merespons hal itu, Tito yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengaku terganggu namanya kembali diseret ke gelaran politik lima tahunan itu.
Hal itu disampaikan Tito kepada Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Bursah Zarnubi yang merupakan sahabatnya di Jakarta, Senin (6/1).
Bursah menceritakan, Tito tegas mengatakan bahwa tidak memiliki gen politik dan tidak tertarik dengan politik praktis.
"Jadi Pak Tito mohon kepada siapapun agar tidak menarik-narik namanya dalam isu-isu politik seperti itu," ujarnya.
Kepadanya, Tito mengatakan ingin fokus mengabdi kepada bangsa Indonesia dengan membantu Presiden Jokowi mewujudkan visi besarnya menuju Indonesia Maju sesuai tupoksinya sebagai Mendagri.
Tantangan sebagai Mendagri tak mudah dengan memastikan kebijakan Pemerintahan Daerah di seluruh Indonesia sejalan dengan kebijakan pusat, terutama dalam hal penyederhanaan izin untuk mendukung investasi, sinkronisasi Perda, reformasi birokrasi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan pengelolaan dana desa berbasis IT.
"Melihat video itu, Pak Tito merasa agak terganggu," tandasnya.
Dalam video yang beredar, Rudi S Kamri mengatakan, berdasarkan Survei LSI Deny JA, Anies Baswedan adalah sosok yang paling potensial merebut tampuk kepemimpinan nasional 2024. Sementara dari kubu koalisi pemerintah masih remang-remang.
Ia pun menyebut ada beberapa nama potensial yang bisa dicalonkan pada Pilpres 2024 dari kubu Jokowi, di antaranya Mendagri, Tito Karnavian hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Ada Pak Tito, ada Pak Ganjar. Ada Pak Denny Siregar, ada Pak Ade Armando, gitu ya. Kalau Pak Ade jadi presiden, wakilnya Fahira pasti. Itu akan damai Indonesia," jelas Rudi berseloroh. (*)