RIDHMEDIA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan kondisi terkini 238 WNI dari Wuhan di Natuna yang baru saja dibawa pulang karena ada krisis virus Corona. Terawan mengatakan kondisi semua WNI sehat dan beraktivitas normal.
Hal itu disampaikan Terawan saar rapat kerja (raker) bersama dengan Komisi IX DPR, di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Terawan menjelaskan menerima laporan langsung dari Natuna terkait kondisi 238 WMJ.
"Lalu, pagi ini saya menerima WA dan video dari sana. Saya melihat mereka berolahraga bersama, makan bersama, situasinya terlihat sangat menyenangkan," kata Terawan.
Terawan mengatakan prajurit TNI dan petugas dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak semua WNI di Natuna berolahraga dan makan bersama. Hal itu menunjukan 238 WNI dalam kondisi sehat.
"Ini terlihat temen-temen dari TNI dan Kemenkes, inilah militer-sipil collaboration mereka bersama-sama mengajak senam, dan ini senam semua, tidak ada yang tidak ikut, itu menunjukkan mereka sehat semua dan mudah-mudahan betah mereka selama 14 hari," ujar Terawan.
"Karena itu hanya di lingkungan militer, saya bisa menjaga disiplin mereka, tidak ada tempat lain yang menurut saya lebih layak," sambungnya.
Terkait warga Natuna, Terawan mengatakan pemuda di Natuna mulai ingin membantu 238 WNI. Namun, Terawan meminta bantuan berupa doa untuk para WNI.
"Kedua saya dapat WA dari aparat di Natuna pemuda Natuna ingin membantu, apa yang bisa dibantu, mereka sudah WA apa yang bisa kita bantu, apa di dapurnya, dan sebagainya. Sementara saya menjawabnya, mohon sementara dibantu doa saja. Saya lebih baik fair apa adanya," sebut Terawan.
Memang sempat terjadi penolakan warga saat 238 WNI tiba di WNI. Terawan menganggap wajar hal tersebut di negara demokrasi dan berjanji akan melakukan sosialisasi kepada warga Natuna.
"Ya butuh proseslah kita nggak bisa mengajak semuanya harus setuju, dan ini di iklim demokrasi sangat baik. Kita akan terus melakukan sosialisasi lagi menjelaskan mungkin bentuknya bukan dengan kata-kata lagi. Tapi dengan gambar, dengan video, dengan apapun yang menjadi kenyataan yang ada di Natuna," imbuhnya.(dtk)