RIDHMEDIA - Kebijakan preventif atas penyebaran virus corona China dikeluarkan pemerintah Indonesia lewat pembatasan akses keluar masuk transportasi darat, laut dan udara.
Kebijakan ini mendapat apresiasi dari pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.
Alumni Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta ini melihat adanya dampak positif terhadap citra Presiden Joko Widodo, karena kebijakan ini. Dimana, persepsi masyarakat akan tertuju kepada sikap kepala negara yang tidak pandang bulu terhadap China.
"Selama ini dia dicitrakan lembek-lembek saja menghadapi China, tapi dengan menutup semua akses dari dan kesana itu saya kira memberi sinyal yang baik," ujar Ray Rangkuti, Rabu (5/1).
Lebih lanjut, Ray mengesampingkan dampak ekonomi dari pembatasan akses transportasi China, meskipun Dubes negeri tirai bambu ini, Xiao Qian, memberikan warning tentang dampak buruk ekonomi Indonesia.
Justru menurutnya, China terkesan kecewa dengan langkah pemerintah RI. "Karena tidak mudah juga kebijakan ini bisa diterima oleh pemerintah China," sebut Ray Rangkuti.
Meski begitu, Ray Rangkuti meyakini bahwa hubungan bilateral Indonesia-China tidak akan memperburuk karena kebijakan ini. Tapi dengan catatan, pemerintah bisa memberikan pengertian kepada rezim komunis China, bahwa pembatasan akses transportasi hanya dilakukan secara temporer.
"Ya tinggal pandai-pandainya pemerintah Jokowi, bahwa kebijakan ini bersifat sementara. Selama masalah Corona ini masih gejala," pungkas pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) ini. [rm]