RIDHMEDIA - Mungkin banyak orang yang belum tahu, tentang bagaimana Google mengumpulkan data untuk peta digital mereka. Baru-baru, ini seorang pengguna media sosial di Twitter, @jendra_aji membagikan sebuah video singkat mengenai seseorang yang tengah menggunakan Google Trekker.
"Pernah kepikiran gak gimana caranya Google Maps bisa tau kalau kita jalan ke suatu tujuan waktu tempuhnya sekian menit/jam? Semangat buat bapaknya!," tulisnya dikutip pada Minggu, 2 Februari 2020.
Namun, ternyata alat yang digunakan itu bukan untuk menghitung perkiraan waktu tempuh, melainkan hanya untuk mengambil gambar di area sekitar yang biasa disebut dengan Google Street View.
Untuk mengambil gambar, mereka menempatkan kamera Street View 360 derajat dan bentuknya layaknya tas ransel. Tas model lama beratnya saja hampir 20 kilogram, namun untuk yang baru modelnya menjadi lebih kecil dan ringan.
"Monmaap, nder. Itu buat ngambil gambarnya aja.? Kalo nentuin kecepatan itu ada algoritmanya sendiri. Dinamis, ngikutin pergerakan HP kita. Ini beberapa contoh metode pengambilan gambar street view. Utk street view di gurun ada yg pake trekker dan ada yang pake unta," jelas akun @sokbreker.
Masih dalam unggahan yang sama, warganet juga saling berbagi pengetahuannya mengenai profesi ini. Akun @fadlyfad mengatakan, bahwa mereka harus memiliki kondisi tubuh yang fit dan mampu jalan kaki minimal 20 kilometer per jam.
"Mengenai mandatory job-nya pasti lebih eksklusif jadi ada sebuah tahapan yang lebih terperinci, apalagi alat dan teknisnya kalau masalah perduitan sih di setiap negara berbeda2, yang aku tau mereka punya rate perjam untuk mengumpulkan data visual, di taun 2016 sih 2,5 juta perjam," ujar akun @mbek_X.[vv]