Menurut dunia medis, kecanduan seks adalah suatu gangguan yang dipicu karna adanya ketidakseimbangan antara produksi kimiawi di otak serta produksi hormon seks. Ketika seseorang didefenisikan sebagai pecandu seks, hal ini terlihat dari perilaku yang di luar kontrol. Misalnya, keinginan kuat buat melakukan hubungan seks, masturbasi, terjerat pornografi, hingga kerap menggoda lawan jenisnya.
Untuk mengatasi gangguan ini, dibutuhkan keinginan yang kuat buat bisa sembuh. Terutama mewaspadai akses yang gampang ke situs-situs pornografi. Studi oleh Universitas Cambridge mengklaim apabila kemudahan mengakses gambar porno menjadi salah satu penyebab adiksi seks makin sulit buat disembuhkan.
Para ahli menguji para pecandu seks serta pria sehat, lalu membandingkan respon mereka ketika melihat gambar porno. Hasil pemindai otak menunjukkan apabila pecandu seks mengalami perubahan perilaku berupa penurunan efek ketika terus menerus ditunjukkan gambar yang sama.
Hal yang serupa juga terlihat pada aktifitas otak yang berhubungan dengan rewards yang juga mengalami penurunan. Akibatnya, perasaan senang bakal terus menurun serta pecandu seks bakal mencari gambar yang baru buat mendapatkan rasa kesenangan yang sama.
Sementara pria sehat, juga menunjukkan gejala yang hampir sama ketika ditunjukkan gambar yang sama beberapa kali. Dan ketika diperlihatkan gambar yang baru, level ketertarikan serta rangsangan kembali naik.
Meski begitu, bila ditelusuri lagi terdapat tiga area otak pencandu seks yang lebih aktif jika dibandingkan orang yang sehat. Tiga area otak yang dimaksud yakni ventral striatum, dorsal anterior cingulated, serta amygdale.
Stimulus ini hampir sama seperti pecandu narkoba yang diberi stimulus narkoba. Ketua peneliti Dr.Valerie Voon menjelaskan apabila ketika seseorang dengan perilaku seks kompulsif terus-menerus di ‘suguhi’ gambar porno, maka bakal makin sulit buat sembuh serta mengendalikan hasratnya.
“Memang enggak jelas hal pertama apa yang memicu kecanduan seks. Tetapi gambar porno yang terus menerus ada di internet membuat mereka terus kecanduan serta sulit mengatasi rasa kecanduan itu,” papar Dr Voon.
Stephen Arterburn dalam bukunya Every Man"s Battle mengungkap tentang pelatihan mata buat "terpental menjauh" ketika melihat hal-hal yang dapat membangkitkan nafsu. Bila perlu, Ente perlu secepatnya memalingkan muka ketika melihat hal-hal yang mengundang gairah. Jangan beri kuasa pada nafsu hasrat Anda. Hindari mata Ente dari godaan serta jangan melihat ke belakang.
Hal yang sama juga berlaku pada godaan visual di majalah, papan iklan, program televisi, maupun internet. Roma 13: 14 menulis demikian, "Kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang serta janganlah merawat tubuhmu buat memuaskan keinginannya." Maka dari itu, enggak ada kompromi bagi kedagingan Ente serta berhentilah buat memberi makan nafsu Anda. Jangan ragu buat menghancurkan setiap materi pornografi yang Ente miliki,baik itu majalah, buku, video, serta file komputer.