Api Dunia Dan Api Neraka

Ridhmedia
07/03/16, 13:36 WIB
Ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, ia tidak lagi memperoleh masakan secara gampang ibarat di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan. Ketika ia memperoleh hewan buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak dapat eksklusif dimakan begitu saja alasannya yakni masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu ia berdoa kepada Allah biar diturunkan api untuk memasak.

Maka Allah SWT mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka, untuk keperluan Nabi Adam tersebut. Malik berkata, “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api??”

Jibril berkata, “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma!!”






Malik berkata, “Jika saya menawarkan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh alasannya yakni panasnya!!”

Jibril berkata, “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja!!”

Malik berkata lagi, “Jika saya menawarkan ibarat apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetespun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!!”

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang ‘aman’ untuk kehidupan di bumi?? Karena itu ia berdoa, “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus saya ambil untuk kebutuhan Adam di bumi??”

Allah berfirman, “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom)!!”

Maka Jibril meminta api neraka kepada Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril mencicipi api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka ia mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuhpuluh kali ke dalam tujuhpuluh sungai yang berbeda. Baru sesudah itu ia membawanya kepada Nabi Adam, dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka. Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang hingga kini ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, ibarat hitamnya gelap malam. Nabi SAW pernah menanyakan wacana keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah SWT membuat neraka, kemudian menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam ibarat hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah damai kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya!!”


Sumber: Kisah Hikmah Islami
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+