Sebagai pengusaha kaos, tentunya Kamu mengenal mermacam jenis sablon manual buat kaos polos atau setidaknya pernah mendengarnya.
Banyaknya jenis teknik "penyablonan" tentunya juga diikuti beragam kecocokkan dalam proses serta penggunaan material buat bisa menghasilkan produk kaos polos dengan hasil yang paling berkualitas serta menarik bagi pembeli.
Mulai dari jenis kaos yang cocok buat digunakan, teknik kombinasi yang bisa dipakai, cara merawat, juga trik-trik lain yang bisa meningkatkan kualitas produk kaos polos Kamu setelah disablon semua bakal diulas disini.
Sablon Plastisol
Menggunakan bahan dasar minyak, sablon plastisol saat digunakan pada kaos polos bisa menghasilkan warna serta gambar mendetail juga tajam. Namun kekurangannya, "sablonan" enggak bisa terkena suhu panas secara langsung.
Jadi ketika menyetrika, pastikan belakang dulu kaos agar enggak merusak gambarnya. tidak cuma itu, sablon plastisol juga mempunyai banyak pilihan finishing seperti permukaan kasar/lembut, warna mengkilap, aspal, warna emas atau perak.
Sablon High Density
Efek tiga dimensi yang dihasilkan sablon high density enggak cuma cocok buat kaos polos tetapi juga jenis tekstil lain seperti topi. Jenis sablonnya yang kuat serta lentur juga menarik perhatian pada pengusaha kaos.
Sablon high density juga menggunakan cat plastisol buat pewarnaannya. Sablon ini paling cocok digunakan buat desain motif seperti logo atau tipografi (seni tulis huruf).
Sablon Superwhite
Bagi yang menginginkan kaos polos dengan efek sablon vintage, sablon superwhite adalah pilihannya. Meski enggak langsung tampak, tetapi perlahan-lahan warna vintagenya yang pucat bakal kian keluar.
Sablon superwhite yang berbahan dasar air enggak masalah bersentuhan dengan setrika secara langsung. Namun ada satu hal yang harus diketahui, bila kaos polos yang digunakan berbahan dasar katun, motif sablonan bakal mengeluarkan serat-serat kapas.
Sablon Discharge
Juga berbahan dasar air, sablon jenis discharge paling cocok dengan kaos polos berbahan reaktif misalnya cotton combed 30s. Kemudian, proses pengeringannya bisa menggunakan dua cara; mesin press atau heatgun.
Akan tetapi pengeringan dengan heatgun cenderung enggak disarankan sebab bakal menghasilkan warna yang lebih gelap serta kualitas kurang maksimal.
Sablon Glow in The Dark
Kelebihan dari sablon jenis ini ialah bisa menyala di tempat gelap, sablon glow in the dark (GTD) sebenarnya enggak menghasilkan cahaya yang bakal menyala terlalu lama. Akan tetapi, Kamu bisa mengisi ulang serbuk fosfornya serta mendekatkannya ke lampu agar cahayanya kembali menyala.
Biasanya, kaos polos dengan sablon GTD dikombinasikan dengan sablon karet atau plastisol.
Sablon Rubber
Sablon kaos jenis rubber paling cocok buat kaos polos yang mau dicetak dengan warna padat serta terang juga tetap menghasilkan permukaan desain yang lentur. Desain yang paling cocok menggunakan sablon rubber adalah block.
Sablon rubber tidak disarankan buat desain raster, sebab walau bisa dilakukan, prosesnya cukup lama. Dan lagi, obatnya cepat kering sehingga menutupi pori-pori kaos.
Sablon Foil
Sablon jenis foil dilakukan pada proses finishing atau ketika pencetakan. Prosesnya mirip dengan sablon flocking yang menggunakan kertas desain yang diletakkan di atas kaos polos lalu ditekan (di dalam mesin sablon), serta didinginkan selama beberapa ketika baru kemudian dicabut kertas flockingnya secara perlahan.
Bedanya sablon foil menggunakan plastik serta ketika pencetakan, di bagian atasnya disisipi kertas buat menghindari plastiknya mengerut.
Demikian tips-tips menggunakan sablon manual buat kaos polos agar bisa menghasilkan produk akhir yang berkualitas serta sesuai keinginan.
**Artikel ini adalah hasil kerja sama dengan Porinto Indonesia | Kaos Custom & Kaos Polos Terbaik di Indonesia.