 |
| Sumber: en.people.cnk |
RIDHMEDIA - Ponsel cerdas kini berkembang dengan pesat di dunia.
Banyak anak kecil sekarang lebih asyik bermain ponsel entah hanya melihat video atau bermain game di ponsel ketimbang bermain di luar rumah.
Bahkan anak-anak menjadi kecanduan dan akan bosan atau gelisah saat tidak memegang ponsel.
Namun, perilaku kecanduan ini ternyata awal dari hal buruk yang bisa terjadi bila tidak segera diatasi.
Psikolog Dr Chen Zhicheng, pendiri Pusat Pengembangan Psikologis D 'Dawn mengatakan bahwa anak-anak yang kecanduan ponsel sebenarnya dapat menyebabkan banyak penyakit mental.
Ketika anak-anak menggunakan ponsel mereka, mereka memiliki akses penuh ke apa pun yang tersedia di Internet.
Ini berarti bahwa mereka terpapar pada cyber bullying, materi pornografi, kekerasan dan bahkan obrolan online yang semuanya dapat memengaruhi anak-anak dan meracuni pikiran mereka, lapor Oriental Daily.
Plus, dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain ponsel, komunikasi tatap muka sangat berkurang, yang dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi fungsi otak anak.
Ini karena komunikasi tatap muka dan komunikasi melalui media sangat berbeda dan anak-anak yang berada di dunia virtual untuk waktu yang lama sering menghadapi hambatan ketika mereka ingin berkomunikasi dengan orang-orang dalam kehidupan nyata.
Chen Zhicheng kemudian mengutip Organisasi Kesehatan Dunia bahwa anak-anak di bawah satu tahun tidak boleh menggunakan ponsel sama sekali, sementara mereka yang berusia satu hingga empat tahun dapat menggunakan ponsel dibatasi hingga satu jam sehari.
Salah satu hal yang suka dikeluhkan orangtua adalah bagaimana anak-anak mereka selalu menggunakan ponsel mereka.
Namun, jika mereka ingin anak-anak mereka meletakkan ponsel, orangtua juga harus siap untuk menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan anak.
Chen Zhicheng mengatakan bahwa alasan utama mengapa anak-anak muda selalu meminta ponsel dari orangtua mereka adalah karena mereka terlalu malas dan bosan.
"Jika orangtua mau menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka, mereka tidak akan menginginkan ponsel karena mereka sudah puas."
"Tetapi berapa banyak orangtua yang mau mengorbankan waktu untuk melakukan itu? Ini tantangan bagi orangtua," katanya.
Sumber: WOB
