Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik Yang Harus Kalian Tahu

Ridhmedia
05/08/19, 06:00 WIB

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya yaitu, vape merupakan jenis rokok yang enggak berbentuk lintingan tembakau bakal tetapi memakai alat khusus yang dapat dimasukan cairan vape itu sendiri.

Banyak yang menganggap bahwa vape menjadi cara yang baru buat mengurangi kecanduan merokok. Tapi, menggunakan rokok elektrik? Inilah 5 mitos bahayanya.

Vape Dapat Memicu Penyakit Serius

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Bukan sedikit orang yang mengkhawatirkan bahwa memakai rokok elektrik bisa mengakibatkan popcorn lung. Pemicunya adalah dari rasa mentega yang dipercaya banyak mengandung banyak zat-zat kimia berbahaya. Salah satu zat yang dipercaya memicu popcorn lung adalah diacetyl yang termasuk kandungan liquid vape. Kalau Kalian mengkonsumsinya dalam jumlah yang lebih banyak, maka penyakit bronchiolitis obliterans bakal gampang menyerang Kamu.

Istilah popcorn lung sebelumnya enggak diketahui di pengguna rokok digital, tapi sebab dari penelitian pekerja di salah satu pabrik popcorn, maka istilah tersebut menjadi makin populer. Namun, pihak Cancer Research UK berkata bahwa penelitian tersebut enggak benar serta enggak mempunyai hubungan dengan rokok elektrik.

Vape Berbahaya Karena Ada Nikotin

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Nikotin selalu dipercaya sebagai zat yang gampang memicu penyakit berbahaya. Tapi, faktanya adalah nikotin memberikan resiko yang lebih kecil dibandingkan zat lainnya, tetapi indikasinya bisa berbahaya jika dipadukan dengan zat lainnya. Justru dari hasil pembakaran zat yang lain atau yang berasal dari asap rokok yang lebih gampang memicu penyakit berbahaya.

2 zat berbahaya yang terkandung dalam rokok biasa adalah terdapat tar serta karbon monoksida. Namun, rokok digital enggak mempunyai kandungan tersebut.

Vape Memicu Remaja Ingin Merokok

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Bukan ada bukti-bukti jika rokok elektrik memicu para remaja buat hendak merokok. Padahal, dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Selandia Baru, justru kalangan dewasa muda yang lebih tertarik menggunakan rokok elektrik.

Sejak tahun 2017, negara tersebut mulai meresmikan bahwa vape Telah dapat dijual bebas sebab menjadi bukti bahwa banyak perokok konvensional yang mulai mengurangi kebiasaan merokoknya sejak menggunakan vape.

Maka dari itulah, Kementerian Kesehatan di Selandia Baru belum lama ini mengumumkan bahwa perokok di negaranya menurun dengan sisa 16%.

Vape Bukan Dapat Membuat Perokok Berhenti Merokok

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Penelitian lainnya yang dilakukan di University Collage London juga membuktikan bahwa sebagian besar dari koresponden yang mereka teliti berhasil mengurangi kebiasaan merokoknya dengan memakai vape.

Dari studi tersebut, mulailah muncul mermacam macam perdebatan pro kontra yang menganggap bahwa rokok elektrik lebih efektif menyembuhkan para perokok daripada menggunakan cara NRT atau Nicotine Replacement Theraphy.

Penelitian yang baru saja dilakukan di awal tahun 2019 ini juga makin dikuatkan dengan studi yang dilakukan CSUR atau Centre for Substance Use Research. Dari penelitian mereka, total dari koresponden yang mereka gunakan menunjukan penurunan sebanyak 73% selama 3 bulan. Tentu saja semuanya menggunakan vape sebagai penurun kebiasaan merokok mereka.

Uap Vape Sangat Berbahaya buat Orang Sekitar

 Rokok elektrik atau bahasa anak mudanya adalah Inilah 5 Mitos Tentang Bahaya Rokok Elektrik yang Perlu Kalian Tahu

Di dalam rokok terdapat kandungan bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya bagi penggunanya maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun, berbanding terbalik dengan rokok elektrik sebab enggak dikeluarkannya asap pembakaran. tidak cuma itu, enggak adanya side stream vapor membuat orang-orang di sekitar penggunanya masih terbilang aman menghirup uapnya.

Dari mermacam penelitian yang Telah pernah dilakukan sebelumnya, seperti dari Roswell Park Comprehensive Cancer Centre, Public Health of England, serta Drexel University, berkata bahwa aerosol atau biasa diketahui sebagai uapnya yang dikeluarkan oleh rokok elektrik mengandung toksisitas yang lebih rendah sehingga enggak menimbulkan resiko yang terlalu serius bagi siapa pun yang menghirupnya, begitu juga dengan orang-orang yang di sekitar pengguna vape.

Walaupun begitu, studi yang dilakukan oleh Cancer Research UK mengatakan bahwa sebenarnya belum ada bukti-bukti yang konkrit atau pasti apakah uap vape memberikan dampak bahaya bagi yang enggak menggunakannya tapi berada di sekitar pengguna vape, walaupun masih ada bahayanya, mereka menilai risiko bahaya lebih kecil dibandingkan asap tembakau.

Bagaimana? Sudah cukup jelas bukan, mitos-mitos yang beredar mengenai penggunaan rokok elektrik? Namun, perlu kamu ingat, di Indonesia rokok jenis tersebut masih termasuk ilegal sehingga kamu pun perlu berhati-hati menggunakannya.

Pastikan kamu memakai alat vape yang bersih serta enggak saling meminjam dengan orang lain agar enggak tertular penyakit tertentu, seperti kanker mulut, serta sebagainya.
Komentar

Tampilkan

Terkini