Angkat Fahri Hamzah Ketua Kpk

Ridhmedia
15/09/19, 06:58 WIB

[] Mundur atau penyerahan mandat yang dilakukan tiga orang pimpinan KPK (Agus Rahardjo, Laode M Syarif, dan Saut Situmorang) menciptakan KPK tak dapat lagi bekerja alias lumpuh. Dua orang pimpinan tersisa, dipastikan tak dapat berbuat apa-apa lagi.

Sampai kini belum jelas, apa dan bagaimana kebijakan yang akan diambil Presiden Jokowi untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK itu? Mempercepat peresmian pimpinan KPK yang gres terpilih, terang tidak bisa. Tiga bulan waktu tersisa, juga bukan waktu yang singkat.

Walaupun ada satu pimpinan KPK terpilih lagi, Alexander Marwata, tapi ada satu pimpinan lagi yang bertahan, Basaria Panjaitan. Mustahil, pimpinan KPK berjumlah enam orang atau mempercepat masa jabatan yang tersisa itu.

Karena itu, pilihannya hanya mengangkat minimal satu orang sebagai Ketua KPK. Kecuali, pimpinan KPK yang mundur berubah pikiran. Tugasnya hanya menuntaskan tiga bulan waktu tersisa, sebelum pimpinan KPK gres yang sudah terpilih, benar-benar dilantik.

Siapa yang akan diangkat? Mantan pimpinan KPK yang lalu, selain sudah lewat alasannya yaitu faktor usia, juga mungkin tak mau alasannya yaitu sejalan dengan pimpinan KPK yang kini atau bertentangan pula dengan kebijakan Presiden Jokowi yang menyetujui Revisi UU KPK.

Intinya, akan sulit mengangkat dari pihak sana. Satu orang yang layak dipertimbangkan siapa lagi jikalau bukan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Selain alasannya yaitu tak akan menjabat lagi 1 Oktober ini, Fahri Hamzah yaitu orang yang konsisten bersuara perihal KPK semenjak awal.

Kajian-kajiannya perihal KPK banyak yang terbukti di kemudian hari. Waktu tiga bulan kiranya cukup bagi Fahri Hamzah untuk membenahi KPK, semoga kembali lagi berjalan di relnya sesuai dengan pembentukannya dulu.

Ini layak dicoba sekaligus pembuktian bagi kritikan-kritikan Fahri Hamzah itu sendiri. Belum tahu juga Fahri Hamzah mau, termasuk Presiden Jokowi sendiri, tapi layak dicoba untuk mengisi kebuntuan politik selama tiga bulan ke depan. Untuk negara-bangsa, mestinya siapa pun harus mau.

15/09/2019

(By Erizal Sastra)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+