(Kabut asap hingga ke Malaysia. Foto: Twitter)
[] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebaran asap akhir kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mencapai Singapura dan Semenanjung Malaysia. Informasi dari laman BMKG yang diperbarui pada Selasa (17/9/2019) pukul 12.00 WIB, dilaporkan asap lintas batas juga terpantau dari Kalimantan Barat ke Serawak Malaysia.
LSM lingkungan internasional Greenpeace Indonesia menyindir insiden ini dengan mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi.
“Selamat untuk Presiden @jokowi atas prestasi ekspor kabut asap ke negeri tetangga dan sekitarnya,” tulis Greenpeace di laman resminya.
Berdasarkan gambaran satelit, asap terdeteksi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia dan Singapura.
Penyebaran asap hingga ke negara tetangga tersebut disebabkan arah angin di Sumatera dan Kalimantan umumnya dari tenggara-selatan ke barat laut-utara.
Akibatnya arah sebaran asap di Riau, Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur menyebar ke arah barat laut.
Berdasarkan data BMKG, pada pukul 06.00 WIB satelit Terra Aqua mendeteksi 498 titik panas yang jadi indikasi karhutla di Sumatera. Daerah paling banyak ialah Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 194 titik, Jambi 174 titik, sedangkan di Riau 60 titik. [inside]
Selamat untuk Presiden @jokowi atas prestasi ekspor kabut asap ke negeri tetangga dan sekitarnya. 👏🏼👏🏼👏🏼 pic.twitter.com/L2WJBZJDN5— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) September 16, 2019