[] Kemenag mulai tahun 2020 berencana menghapus bahan perang pada Madrasah Ibtidaiyah sampai Aliyah dalam kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Rencana ini untuk membangun jiwa toleransi pada agama lain. Materi perang akan mengganti dengan bahan perihal kejayaan Islam. Rencana ini dinilai kontroversi dan kontraproduktif bahkan sanggup bernilai manipulatif.
Kelima, umat menjadi korban serangan musuh. Isu radikalisme dan intoleran telah memorakporandakan kekuatan umat. Ironinya justru yang menjadi sasaran yaitu madrasah, tragis sekali.
Keenam, Kemenag yang seharusnya jadi benteng pelatihan umat Islam, telah menempatkan diri sebagai "perusak" Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Keliru dan tidak proporsional memaknai perang dan kejayaan Islam. Jiwa perang umat Islam telah memerdekakan Negara Indonesia.
Kiranya penting untuk merenungi kondisi umat Islam Indonesia kini ini yang semakin usang terasa menyerupai tamu di rumah sendiri. Ayo kita tegakkan harga diri umat dengan kepercayaan pada kemuliaan agama yang diturunkan Allah SWT ini. Jangan rusak agama demi pergaulan dunia dan setitik materi. Semoga kita tidak mendidik anak muda menjadi umat yang penakut. Nashrun minallah.
Penulis: M. Rizal Fadillah