PESAN KERAS KEPADA PIMPINAN KPK YANG BARU
Selamat Kepada Pimpinan KPK yang gres (2019-2023). Kerja besar menunggu. Kembali pada pangkuan pertiwi, kembali pada konstitusi dan hukum. Hentikan segala acara politik dan penggalangan intelijen. Bekerjalah sistematis dengan penguatan Kordinasi, Supervisi dan Monitoring. Sukses!
Saya usulkan pimpinan KPK yang kini segera demisioner. Pegawai KPK harus kembali bekerja profesional. Hentikan demonstrasi. Renungkan kembali makna bekerja untuk negara. Kalian bukan LSM. Konsepnya beda. Tapi yang mau kembali LSM silahkan mengundurkan diri hari ini juga.
Sebagai forum independen, KPK harus dibersihkan dari kerja politik. Atas nama apapun. Politik aturan KPK ialah politik aturan negara yang diamanahkan konstitusi sebagai “negara aturan yang demokratis”. Mari kita beri iman pada pimpinan gres sambil kita awasi.
Negara harus kembali normal, UU darurat tidak boleh diberi ruang kembali. Suasana perang hentikan! Ini masa bersatu, konsolidasikan kekuatan untuk membangun negara yang tenang dan tenang. Kalau ada perbedaan pendapat antar forum selesaikan dengan Kordinasi bukan demonstrasi.
Semua Kedaruratan yang dibentuk sepihak oleh negara biasanya bikin ribut sendiri. Sebab ada pedoman uang untuk bikin keributan. Sudahlah, negara harus terkonsolidasi. Hormati kerja masing-masing jangan menebar perasaan tidak tenang sehingga negara lamban dan tidak berani ambil keputusan.
Tantangan besar menghadang kita. Ke depan, KPK dengan fungsi supernya yang tidak hilang harus mengutamakan kerja konsolidasi, supervisi dan monitoring. Jangan percaya bahwa korupsi di Indonesia tidak bisa dihentikan. Itu bohong dan omong kosong. Tertibkan itu!
Negara kita negara yang didirikan oleh orang-orang hebat, para pejuang, ulama dan cendikiawan kelas dunia. Lebih jauh, negara ini warisan yang tiada tara, Karunia Allah yang maha kuasa. Jangan rendah diri dan jangan terus merasa kalah. Lawan segala perasan tidak mampu.
Komisioner KPK itu ialah “wakil presiden ke-2”. Ini kesimpulan saya. Kuat sekali mereka. Aksesnya ke semua lembaga. Maka, duduklah bersama, semua lembaga: eksekutif, legislatif, judikatif. Bikinlah Sistem Integritas Nasional yang kuat. Semua orang ingin jadi orang baik.
Bergaullah secara fleksibel. Jangan sok suci mentang-mentang bisa nyadap dan mengetahui dosa-dosa tersembunyi. Hentikan acara bawah tanah itu! Itu dosa besar. Hadapilah bangsamu dengan senyum. Percayalah insan sama saja. (yang bersifat) Iblis sedikit, (yang bersifat) malaikat sedikit. Manusia yang banyak.
Inilah pesanku kepada pimpinan KPK yang gres dan kepada pegawai KPK. Pegawai KPK berbanggalah kalian bekerja di daerah itu. Selamat bekerja KPK, agar Allah melindungi kalian dan agar Allah menjayakan bangsa INDONESIA. Mari maju ke depan. Hadapi tantangan zaman. Merdeka!
(dari Twitter @Fahrihamzah 13/9/2019)
Berikut hasil simpulan voting Komisi III DPR;— Radio Elshinta (@RadioElshinta) September 12, 2019
1. Ketua KPK, Drs. Firli Bahuri, Msi
2. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, S.H, M.H
3. Wakil Ketua KPK, Dr. Nurul Ghufron, S.H, M.H
4. Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, S.H
5. Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, S.H, M.H pic.twitter.com/1C0q0SW5VQ