[] Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menerima tiga kepretan telak dari Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Rizal mengkritik Luhut yang menjadi penghubung perusahaan asuransi China memberi proteksi atas duduk kasus BPJS Kesehatan.
Perusahaan asuransi yang dimaksud ialah Ping An Insurance. Luhut mengungkapkan, perusahaan ini telah menyampaikan proteksi untuk mengevaluasi sistem Teknologi dan Informasi (TI) BPJS Kesehatan. Ping An Insurance merupakan subsidiari dari PA, holding jasa keuangan asal China.
Kepretan pertama Rizal terkait kebiasaan Luhut mencari solusi duduk kasus dari negara China.
“Ada pejabat sok ahli panggil aja China, ini pejabat setiap ada duduk kasus China lagi China lagi,” ungkapnya dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September 2019.
“Saya bilang pejabat tersebut berhak sanggup gelar duta besar kehormatan Beijing, China di Jakarta,” imbuhnya.
Kerjasama yang diinisiasi Luhut itu disebut Riz mempunyai potensi ancaman yang sanggup mengancam kedaulatan nasional. Sebab, pihak perusahaan sanggup dengan leluasa mengakses data masyarakat yang mengikuti BPJS Kesehatan.
“Kebayang enggak, nanti jikalau data sistemnya masuk ia kuasai data kesehatan kita. Bisnis model hari ini siapa yang punya data ia yang menang. Kalau data 160 juta nasabah BPJS sama saja nyerahin leher kita ke sana,” paparnya.
Oleh sebab itu, Rizal pun kembali mengeluarkan kepretannya untuk Luhut.
“Sebelum sarankan sesuatu, pikirkan kepentingan rakyat, ketahanan nasional. Ada pejabat mantan tentara kok enggak ngerti prinsip ketahanan nasional,” katanya.
Luhut telah membantah dan memastikan tidak ada kolaborasi antara Ping An Insurance dengan BPJS Kesehatan. Pernyataan ini sekaligus meluruskan adanya kabar kolaborasi kedua instasi dalam mengatasi defisit BPJS Kesehatan.
Luhut mengatakan, dirinya hanya mempertemukan kedua belah pihak untuk saling bertukar pengalaman.
“Saya tidak tahu (masalah kerja sama) aku cuma sebatas masukan aja. Intinya aku hanya mempertemukan aja,” kata Luhut, ketika ditemui wartawan di Kantornya, Jakarta, Senin,1 September 2019.
Sumber: IndonesiaInside