RIDHMEDIA - Orang Filipina, Ian Manga, menghabiskan sebagian besar waktunya di kelas, tetapi dia bukan murid - dia adalah guru yang berusia 23 tahun.
Manga mengajar murid TK dan SD 3 di Mater-El-Roi School di Bulacan, tetapi dengan perawakannya yang kecil, penampilan muda dan suara seperti anak kecil, ia sering keliru dianggap sebagai salah satu siswa.
Dijuluki "Guru Bulacan yang Berwajah Bayi", Manga, yang mengatakan tingginya 162cm, mengaitkan pertumbuhannya yang terhambat dengan seringnya penyakit saat kecil, menurut GMA News.
Bahkan setelah mencapai sekolah menengah, Manga tidak mengalami pubertas.
Namun, ia belum pernah berkonsultasi dengan dokter tentang kondisinya.
Tumbuh dewasa, ia merasa tidak pada tempatnya dan sering dikira sebagai adik laki-laki teman sekelasnya atau bahkan anak mereka.
Orang asing juga akan mengejeknya dan memanggilnya "bocah kecil".
Bagaimana dia menangani kebencian itu?
Manga mengatakan bahwa mantranya adalah, "Abaikan mereka, tetapi juga buktikan bahwa kamu bisa melakukannya, buktikan mereka salah."
Dan kerja kerasnya terbayar.
Berharap untuk mengikuti jejak ibunya dan menjadi seorang guru, Manga mengikuti Ujian Lisensi untuk Guru (LET) pada bulan Mei dan lulus.
Itu bukan prestasi yang berarti mengingat fakta bahwa hanya 27 persen dari sesama peserta tes Manga yang lulus LET, yang merupakan persyaratan untuk menjadi guru di Filipina.
Menurut Melanie Gerolia, seorang rekan guru di Mater-El-Roi School, Manga memiliki hubungan khusus dengan anak-anak dan tidak pernah bosan bermain dengan mereka.
"Aku merasa seperti kakak laki-laki bagi murid-muridku karena kami selalu bermain," Manga berbagi.
Dia mencoba mempertahankan sikap tegas di kelas, katanya.
"Ketika saya mengajar, saya akan menjadi lebih serius. Mereka juga menganggapku lebih serius,"
Untuk terlihat seperti seorang guru, ia juga mengenakan pakaian longgar dan sepatu kulit.
"Sebagai seorang guru, kamu harus menjadi model. Kamu harus terlihat seperti itu meskipun berwajah seperti bayi."
Sumber: AsiaOne
