Andi Arief: Salah Input Anggaran Hal Biasa, Di Era Jokowi-Ahok Sampai Triliunan

Ridhmedia
31/10/19, 03:18 WIB

RIDHMEDIA - Rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta terus menuai sorotan. Pasalnya, ada sejumlah rencana anggaran yang dinilai janggal.

Rencana anggaran yang janggal itu antara lain pengadaan lem aibon senilai Rp 82 miliar di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Di mana Dinas Pendidikan DKI Telah meluruskan kalau pengadaan itu mengalami salah pengetikan.

tidak cuma itu, ada juga usulan anggaran pengadaan ballpoint sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, 7.313 unit komputer dengan harga Rp 121 miliar di Dinas Pendidikan, serta beberapa unit server serta storage senilai Rp 66 miliar di Dinas Komunikasi, Informatika, serta Statistik.

Gubernur Anies Baswedan sendiri kini tengah menyisir daftar rencana anggaran tersebut sebelum diajukan ke DPRD DKI.

Sementara itu, politisi Demokrat Andi Arief menilai salah input mata anggaran sebelum diajukan ke DPRD merupakan hal yang biasa karna sangat barangkali terjadi.

“Apakah mata anggaran sebelum diajukan ke DPRD bisa terjadi salah input serta sejenisnya. Menurut saya sangat mungkin,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (30/10).

Menurutnya, kejadian yang menimpa Anies itu juga pernah terjadi ketika DKI Jakarta dipimpin pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama tahun 2014 lalu.

Saat itu ada duplikasi anggaran di Dinas Pendidikan DKI yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah.

“Saat Pak Jokowi serta Pak Ahok pimpin Jakarta, duplikasi anggaran diknas DKI jumlahnya trilyunan. Hal biasa, butuh koreksi,” ujar Andi Arief.

Kala itu, Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta menemukan 18.000 mata anggaran ganda. Sebagian anggaran ini dialihkan ke alokasi anggaran lain.

Potensi kebocoran Anggaran Pendapatan serta Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2014 mencapai Rp 1,8 triliun apabila ketika itu tak dibenahi. Khusus di Dinas Pendidikan DKI, jumlah anggaran yang dicoret Jokowi mencapai Rp 1 triliun.

Jumlah anggaran yang dilaporkan bakal dicoret saya perkirakan hampir Rp 1 triliun. Siapa pengusulnya serta buat apa anggarannya, bakal kami telusuri,” kata Jokowi ketika itu. (Rmol)
Komentar

Tampilkan

Terkini