Awas Salah, Ini Bedanya Bucin Serta Berkorban Demi Cinta.

Ridhmedia
19/10/19, 11:04 WIB
Ilustrasi bucin Foto: Shutterstock

Bagi para bucin, yang namanya buat pacar, apa aja dilakuin. Antar-jemput lintas provinsi juga tidak masalah. Pokoknya, pacar ialah segalanya!

Kalau udah begini, siap-siapin aja kuping buat denger nyinyiran teman-teman yang bilang kamu bucin, alias budak cinta. Padahal, kamu cuma berkorban buat orang yang disayang.

Emang, sih, bucin sama berkorban demi cinta itu seringkali dianggap sama. Padahal, ada bedanya, lho.

Menurut Psikolog Klinis, Liza Marielly Djaparie, seseorang bisa dikatakan bucin bahwa terus-menerus berkorban buat pacar, sampai merasa tersiksa secara batin.

Beda halnya sama berkorban demi cinta. Pengorbanan ini dilakukan karna rasa kasih sayang.

"Istilahnya aja budak. Mana ada menjadi budak cuma dalam sehari? Biasanya, seseorang bucin bakal melakukan pengorbanan terus-menerus. Pada akhirnya, ruang kebebasan kamu menjadi terbatas," katanya saat dihubungi kumparan, baru-baru ini.

Liza menuturkan, saat kamu benar-benar rela berkorban demi cinta, hasilnya bakal jauh lebih positif dibandingkan menjadi seorang bucin. Karena kamu pengin menunjukkan yang terbaik buat pacar.

“Jadi, ada namanya proses aktualisasi diri sendiri. Perkara ini bisa dilakukan dalam bentuk apapun. Misal, pacarmu memberi saran buat belajar masak, kamu bakal mengorbankan waktu buat les masak,” jelas dia.

Selagi senang serta tidak merasa terbebani oleh kehadiran pacar, kamu masih dalam batas wajar, kok. Ingat, sesayang apapun kamu sama pacar, yang bisa menentukan bahagia atau enggak, ya, kamu sendiri.

“Coba buat intropeksi diri. Rasa senang itu sangat subjektif, tergantung dari diri kamu. Kalau rasa senang dalam dirimu Telah terpenuhi, serta tidak ada masalah dengan pacar, ya, tidak apa-apa. Karena takaran ‘senang’ orang berbeda-beda,” tutup Liza.

So, saat ini udah mengerti belum bedanya bucin serta berkorban?
Komentar

Tampilkan

Terkini