Hiburan Ini Bakal Berlalu

Ridhmedia
23/10/19, 04:28 WIB

Hiburan Ini bakal Berlalu

Menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Ma'ruf, perkenalan menteri-menterinya, menurut saya lumayan menghibur. Belum lagi ditingkahi pengamat yang nangkring di studio televisi yang lagi sibuk ber-"breaking news".

Dibandingkan periode sebelumnya, termasuk masa SBY-Boediono maupun SBY-JK, pengumuman kabinet kali ini, entah kenapa bisa saya katakan menghibur? Mungkin secara politik, kita sudah terlalu lama, jauh dari hiburan.

Ternyata, Pak Jokowi bisa juga menghibur. Bayangan saya, hari Senin yang dijanjikan untuk menghadirkan menteri-menterinya, Pak Jokowi yang didampingi KH. Ma'ruf, bakal membacakan menteri-menterinya, satu satu.

Ternyata, saya salah. Tiba-tiba, Pak Mahfud MD datang dengan langkah pasti dibarengi senyum yang tidak putus-putus, sambil melambaikan tangan ke arah wartawan. Terhibur betul saya dengan gaya Pak Mahfud ini, datang ke Istana.

Lalu, datang lagi seorang perempuan yang setelannya mirip Pak Mahfud, hitam-putih, yang kemudian saya tahu namanya Tetty Paruntu. Berturut-turut, hingga kedatangan Pak Prabowo dengan gaya serta setelan agak berbeda. Waw.

Ini puncak hiburan pada hari itu. Orang bilang, ini kejutan. Bukan. Ini bagi saya, hiburan politik yang paling menyenangkan. Aku terpingkal-pingkal menyaksikan kedatangan Pak Prabowo ke Istana. Bukan apa-apa, geli-geli senang saja.

Pak Prabowo luar biasa, Pak Jokowi juga. Ibu Tetty dikabarkan tidak menjadi ketemu Pak Jokowi. Selalu ada begitu. Tapi jangan dibawa ke dalam hati. Biasa saja. Bakal ada hiburan lain, ternyata tidak. Pak Jokowi tidak tengah buru-buru. Santai.

Besoknya juga begitu. Masih ada yang datang ke Istana dengan wajah gembira. Kira-kira mirip Pak Mahfud yang datang pertama, walau coba dibiasakan saja, tapi tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di wajah mereka. Mungkin begitu esensi dari wajah penerima kuasa sebenarnya.

Sedih, takut, menerima amanah? Tidak tercermin dari wajah-wajah kemarin. Justru yang belum kebagian, terlihat murung, bahkan ada yang marah-marah sebab merasa sudah dikhianati. Pokoknya, kemarin itu, hari tanpa kebohongan. Karena itu, menghibur serta membuat gembira.

Pengamat yang mengomentari prosesi itu juga lumayan menghibur. Ada yang jurusnya setiap ketika soal KPK saja. KPK tidak dilibatkan, serta lain-lain. Itu terus ukurannya. Entah kenapa begitu? Padahal bahwa KPK libatkan hiburan boleh menjadi bakal diinterupsi setiap saat. Tidak ada enaknya.

Agaknya ia belum move on dengan kenyataan yang ada. Tapi, itu tetap saja dapat menghibur. Memang, hiburan ini bakal lekas berlalu. Pasti tidak bakal bisa terus-terusan begini. Karena luka masa lalu serta tantangan masa depan, tidak bisa dijadikan hiburan belaka. Itu semua riil perlu dihadapi, tidak bisa ditutupi.

23/10/2019

Oleh: Erizal


Komentar

Tampilkan

Terkini