RIDHMEDIA - kalau PDIP bisa akrab dengan Partai Gerindra, Partai Nasdem juga bisa lebih akrab serta mesrah dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pada Pilpres 2019, PDIP serta Nasdem sama-sama satu kubu ialah mendukung Jokowi-Maruf. Adapun Gerindra serta PKS, di barisan koalisi penantang mengusung Prabowo-Sandi.
Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, meski Nasdem dapat jatah tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju, tapi sebenarnya mereka kurang enjoy.
Pasalnya, tiga pos kementerian yang ada sekarang bukanlah yang diinginkan. Yaitu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, serta Menkominfo Johnny G. Plate.
"Kelihatannya mereka masih menginginkan Kementerian Perdagangan serta Jakasa Agung," ujar Iwel kepada Kantor berita Politik RMOL, Kamis (31/10).
Sementara itu, Gerindra yang menjadi lawan di pilpres lalu, mendapatkan dua jatah menteri di kabinet. Menhan Prabowo Subianto serta Menteri KKP Edhy Prabowo.
Jadi menurut Iwel, silaturrahmi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh serta rombongan ke Kantor DPP PKS, Rabu kemarin (30/10), cuma selaku sindiran sekaligus gertakan.
Surya Paloh gertak Presiden Jokowi agar kembali mendapatkan pos kemanterian yang diinginkan. Sekaligus, menyindir Megawati Soekarnputri (Ketum PDIP) kalau tidak cuma Mega yang bisa akrab dengan lawannya Gerindra, Nasdem juga bisa lebih mesrah dengan PKS," tuturnya.
Lebih jauh, Iwel menilai, kemesraan Nasdem-PKS bisa Sahaja selaku penjajakan buat Pilpres 2024. Dua partai ini berpeluang mengusung Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan menjadi capres atau cawapres. (Rmol)