Penjualan Poster Jokowi-Ma'ruf Lesu, Pedagang: Bahwa Yang Terpilih Prabowo Pasti Dagangan Rame

Ridhmedia
19/10/19, 02:54 WIB

Tinggal menghitung hari, Joko Widodo serta Ma'ruf Amin bakal dilantik menjadi presiden serta wakil presiden Republik Indonesia. Foto serta Poster mereka bakal dipajang di ruangan kelas sekolah, kantor serta instansi.

Momen ini tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu para pedagang poster serta foto serta figura. Karena pasti banyak yang mencari. Namun menurut pengakuan sejumlah pedagang di kawasan Jalan Hasanuddin HM, Banjarmasin Tengah, mengaku jualannya sangat sepi.

"Karena presiden yang terpilih sama agak kurang, paling-paling orang membeli poster wakilnya, coba bahwa yang terpilih Prabowo pasti dagangan rame," tutur pria kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) 65 tahun silam ini.

Satu poster ukuran 25 cm x 35 cm biasanya ia jual 5.000 rupiah, jika ditambah dengan figuranya, pelanggan perlu merogoh kocek sebesar 35 ribu rupiah.

Dulu, sebelum pelantikan di periode pertama, telah ramai orang membeli. "Tapi sekarang berbeda," ucap pria yang telah berdagang figura serta poster selama 30 tahun ini.

Warga Jalan Sungai Andai Komplek Batu Virus ini mengenang dulu tak hanya ukuran kecil yang diborong melainkan sampai ukuran 30 cm x 40 cm. Tak jarang ada yang membeli tiga pasang termasuk poster Burung Garuda Pancasila.

"Dulu bisa sampai 5 pasang per hari, buka dari jam delapan pagi sampai sekarang baru 1 saja laku telah alhamdulillah, dulu jangan ditanya bisa sampai 200-300 ribu, campur sama jual figura ya," ucapnya sembari tersenyum.

Sama dialami Husaiani (68). Pedagang figura serta poster warga Gang Penatu ini menuturkan penjualan poster presiden serta wakil presiden memang mengalami penurunan sangat drastis jika dibanding pada ketika pergantian presiden.

"Sekarang memang pasaran lagi lesu, hari ini saja baru satu pasang," kata pria yang biasa disapa Kai Usai.

Kai Usai yang berjualan poster selama puluhan tahun ini menyebutkan, paling banyak yang membeli poster presiden atau wakil presiden sekolah-sekolah saja. Sebab poster tersebut dipajang di ruang kelas. Harga yang disebutkannya juga tak jauh berbeda dengan Bono.

"Cuma pegawai sekolah saja yang banyak membeli, bahwa dulu kantoran juga banyak," pungkasnya. (prokal)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+