RIDHMEDIA - Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad menyampaikan permintaan maaf atas kebijakan yang diambilnya dalam mengatasi masalah keuangan 22 tahun lalu Sudah menguntungkan taipan.
"Saya mengaku saya terlibat dengan penciptaan pendekatan buat mengatasi masalah keuangan pada 1997 - 1998. Memang cara kita menyelesaikan krisis menolong taipan di Malaysia," ujar Mahathir lewat blog-nya, Selasa.
Ia berkata memang baik jika "kita tidak menolong taipan serta membiarkan mereka serta usaha mereka rugi, gagal serta terpaksa ditutup".
"Jika kita mau bisa menghalau keluar semua taipan ini. Jangan tolong mereka. Biar mereka bangkrut. Kita bakal tolong yang bukan taipan saja. Tetapi apakah jika kita mau tolong bukan taipan apakah setelah itu semua taipan tidak dapat bayar cukai. Itu masalahnya," katanya.
Ia berkata pemerintah bakal kehilangan pajak perusahaan serta pajak pendapatan karna sebagian besar cukai dibayar oleh taipan.
"Sebagian besar dari dana pemerintah bakal hilang. Operasi serta pembangunan negara tidak dapat diteruskan. Segala infrastruktur tidak dapat dibangun," katanya.
Dalam keadaan kehilangan cukai atas taipan, ujar dia, pihaknya terpaksa mengenakan cukai kepada yang bukan taipan. "Setelah membayar cukai oleh bukan taipan, mereka bakal masuk dalam golongan mereka yang miskin," katanya.
Pada suatu masa 70 tahun lalu, ujar dia, taipan dibunuh serta harta mereka dirampas di beberapa negara serta semua perniagaan serta perusahaan diambil oleh pemerintah dengan harapan seratus persen dari keuntungan bakal diperoleh oleh pemerintah.
"Jika kita mau bisa menghalau keluar semua taipan ini. Jangan tolong mereka. Biar mereka bangkrut. Kita bakal tolong yang bukan taipan saja. Tetapi apakah jika kita mau tolong bukan taipan apakah setelah itu semua taipan tidak dapat bayar cukai. Itu masalahnya," katanya. [ht]