Prabowo Pernah Sekolahkan 35 Perwira Ke Luar Negeri Hingga Bentuk Pasukan Khusus Terbaik Di Dunia

Ridhmedia
27/10/19, 04:34 WIB

Prabowo Subianto ternyata pernah menyekolahkan 35 perwira ke luar negeri.

Prabowo Subinato menyekolakan perwiwa-perwira tersebut dengan uangnya sendiri.

Kini satu di antara yang disekolahkan telah menjadi seorang jenderal.

Pengamat pertahanan dari Universitas Paramadina serta dosen di Paramadina Graduate School of Diplomacy, Anton Aliabbas menjelaskan tentang rekjam jejak Prabowo Selama ini.

Anton Aliabbas mengungkapkan sejumlah keunggulan Prabowo Subianto di bidang militer.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan rekam jejak selama menjadi militer aktif.

Anton berkata kalau Prabowo Subianto memiliki visi serta mimpi strategis dalam memajukan militer.

Dia mencontohkan, ketika menjabat selaku Danjen Kopassus pada 1 Desember 1995 sampai 20 Mei 1998, Prabowo Subianto membangun kapabilitas pasukan elite tersebut dengan baik.

Sehingga, bisa menjadi satu di antara pasukan khusus terbaik di dunia.

"Kualitas serta kuantitas latihan yang didukung dengan persenjataan memadai ialah dua indikator yang mendukung argumen itu," kata Anton seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (23/10/2019).

Tak hanya itu, menurutnya Prabowo Subianto juga punya pemikiran kalau prajurit TNI perlu memiliki smart power yang mampu menjawab tantangan dalam 10-15 tahun mendatang.

Sehingga, kala itu Prabowo Subianto juga mendorong serta memfasilitasi adanya pengiriman 35 perwira terpilih, mulai dari pangkat Letnan Satu hingga Letnan Kolonel, buat studi ke luar negeri.

Dia mengatakan, di antara 20 perwira yang dikirim ke Inggris serta 15 perwira ke Amerika Serikat, salah satunya disebut-sebut ialah Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Menurutnya, seleksi perwira ini dilakukan cukup ketat, seperti perlu menjalani Tes Potensi Akademik, Tes IQ, serta pemahaman bahasa asing (IELTS).

tidak hanya itu, menurutnya program ini tidak eksklusif hanya buat Kopassus, tetapi juga mencakup satuan lain di dalam tubuh TNI AD.

Menurutnya, pemahaman tentang prajurit buat memiliki pendidikan berkualitas terkait sektor keamanan serta politik internasional ialah penting.

Karena bagaimanapun juga, keberadaan military scholar atau sosok komandan yang memiliki bekal pendidikan militer serta umum yang mumpuni, dapat berkontribusi dalam proses transformasi militer.

Anton Aliabbas juga mengungkapkan sejumlah tantangan ke depan bagi Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan.

Memurutnya, tantangan ke depan Prabowo Subianto ialah bagaimana membangun kualitas sumber daya prajurit.

Juga, membangun kebijakan serta postur pertahanan yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia selaku negara maritim.

tidak hanya itu, menurutnya tantangan nyata di Kemenhan ialah terkait pengelolaan anggaran pertahanan.

Dia menilai, dalam lima tahun terakhir, performa manajemen anggaran pertahanan kurang memuaskan.

Sumber: Tribunnews
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+