Sumber: Oriental Daily |
RIDHMEDIA - Berbicara mengenai smartphone, banyak orang sering mengabaikan instruksi dan perawatan yang benar.
Jika Anda berpikir bahwa menggunakan pengisi daya atau kabel tiruan tidak masalah, Anda harus memikirkannya ulang.
Meskipun aksesoris tiruan lebih murah dan mudah ditemukan hal ini dapat merusak smartphone dengan cepat.
Meskipun demikian, Anda harus bersyukur jika hanya smartphone Anda yang rusak karena banyak kasus dimana smartphone bisa terbakar, meledak, atau menyebabkan sang pemilik tersengat listrik.
Seperti yang terjadi pada pria berusia 18 tahun asal Thailand ini yang ditemukan meninggal setelah ponselnya meledak saat mengisi daya.
Menurut Oriental Daily , pria itu sedang bermain game di smartphonenya sebelum insiden tragis itu terjadi.
Dia diyakini sedang bermain game sambil mengisi daya smartphonenya pada saat yang sama ketika dia tiba-tiba tersengat listrik hingga meninggal dunia.
Ketika polisi setempat menemukan jenazahnya, pria itu masih terbaring ditempat tidur dengan tangan yang memegang smartphone.
Meskipun mudah untuk menyalahkan kematiannya karena dia menggunakan teleponnya sementara masih terhubung ke soket listrik.
Banyak orang masih percaya bahwa menggunakan telepon saat mengisi daya akan menyebabkannya meledak tetapi tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran.
Biasanya, ledakan dan sengatan listrik ini sering disebabkan oleh kabel pengisian yang tidak benar atau baterai yang rusak.
Dalam hal ini, pria itu mungkin menggunakan kabel pengisian daya yang rusak atau kabel tiruan untuk mengisi daya smartphonenya, yang menyebabkannya tersengat listrik sampai meninggal.
Sumber: Pexels |
Terlepas dari baterai yang rusak dan aksesori telepon yang palsu atau tiruan, ledakan telepon yang tiba-tiba juga dapat disebabkan oleh panas tinggi.
Di Bastobe, Kazakhstan, seorang gadis berusia 14 tahun meninggal setelah baterai smartphonenya meledak di bantalnya ketika dia tertidur.
Sumber: Daily Mail |
Alua Asetkyzy Abzalbek sedang mendengarkan musik sebelum dia tertidur.
Sayangnya, Alua ditemukan meninggal dengan baterai ponsel yang meledak dekat dengan kepalanya keesokan paginya, seperti dilansir Daily Mail .
Menurut polisi, ponsel Alua masih dicolokkan ke stopkontak listrik ketika dia pergi tidur, menyebabkan baterai menjadi terlalu panas karena sudah overcharged.
Alua dikatakan menderita cedera kepala yang fatal akibat ledakan dan meninggal saat itu juga.
Sama seperti perangkat elektronik lainnya yang menggunakan baterai lithium-ion seperti laptop dan tablet, smartphone juga demikian.
Baterai lithium-ion akan memanaskan diri mereka sendiri dan menjadi lebih panas ketika perangkat sedang digunakan.
Sumber; Pixabay |
Oleh karena itu, itulah sebabnya produsen merekomendasikan agar pengguna menjaga perangkat elektronik mereka seperti smartphone pada suhu yang aman.
Untuk sebagian besar merek seperti Apple dan Samsung , perangkat dapat menahan suhu antara - 20º dan 45º C (-4º hingga 113º F).
Segera ganti aksesoris smartphone Anda dengan yang asli atau yang bersertifikat.
Selalu pastikan bahwa perangkat elektronik Anda asli dan disetujui pabrik untuk mencegah terjadinya kecelakaan seperti kejadian diatas.
Sumber : Goodtimes